Bikini Party (Illustrasi) |
Divine
Production adalah event organizer yang menggelar pesta bikini pelajar SMA di
Jakarta dan Bekasi untuk merayakan berakhirnya UN. Acara 'Splash after Class'
itu digelar pada 25 April mendatang di kolam renang di Hotel Media and Towers.
Namun setelah ramai dibicarakan, acara itu dibatalkan. Pihak EO juga sudah
mengontak pihak hotel dan berkonsultasi.
"Sempat mereka kontak ke kami dia bilang kalau akun Twitter dan Instagram mereka dihujat," jelas Manager Entertainment Hotel Media, Ibnu Iqbal, yang ditemui detikcom di kantornya di Jl Gunung Sahari, Jakpus, Kamis (23/4/2015).
Akhirnya Iqbal mengambil keputusan untuk membatalkan acara itu. Pihak EO juga diberi pengertian, apalagi KPAI sudah memberikan pandangan.
"Mereka sempat nanya bagaimana, saya jelaskan kalau kesalahan dia fatal dan kita sudah memastikan sebelum pihak berwajib bicara kalau acara itu sudah kita cancel," tambah Iqbal.
Iqbal juga menyampaikan, pihak hotel hanya menyewakan tempat saja. Pihak hotel tak tahu soal acara melibatkan pelajar SMA, termasuk dipromosikan di YouTube.
"Acara seperti tertera di undangan tanggal 25 April. Jelasnya awal bulan kemarin pihak EO datang ke sini mereka ingin melihat tempat ya kita pun tidak menutup kemungkinan, siapa pun yang bisa bayar ya silakan," ungkap Iqbal.
"Yang jelas kita kecolongan dan merasa kecewa. Acara itu dipromosikan di YouTube tanpa approval dari management hotel. Kalau sekadar flyer atau brosur mungkin tidak jadi masalah. Permasalahannya mereka mencantumkan acara bikini peserta di bawah umur itu tanpa sepengetahuan hotel," tutup Iqbal.
Mensos Khofifah |
Menteri Sosial
Khofifah Marah
Menteri
Sosial Khofifah Indar Parawansa kecewa dengan rencana pesta bikini perayaan
kelulusan SMA. Bagi Khofifah pesta yang kini sudah dibatalkan itu, sangat
merusak moral.
"Itu (pesta bikini) aneh ya, itu mengerikan. Saya minta hentikan cara-cara seperti ini," ujar Khofifah usai Rakornas pengamanan gelandangan, pengemis, dan eks WTS di Hotel Best Western, Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (24/4/2015).
Khofifah meminta penyelenggara acara tidak hanya sekadar menjalankan bisnis guna meraup profit besar. Tapi EO harus memahami aturan yang berlaku termasuk soal urusan moral.
"Saya ingin mengajak kepada kita semua, yang mau bisnis bisnislah itu hak mereka. Mereka punya hak untuk bisa mengembangkan seluruh inovasi-inovasi dan ide-ide kreatifnya. Tapi tolong jangan cederai anak-anak kita," sambungnya.
"Jadi saya mohon, mereka (EO penyelenggara pesta bikini) kebetulan bergerak di sektor ekonomi kreatif saling menjaga untuk bisa menyiapkan generasi-generasi bisa produktiflah," tambahnya.
Bagi Khofifah pihak penyelenggara pesta bikini SMA telah mencederai program revolusi mental yang didengungkan di pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla.
"Ketika Pak Jokowi kampanye sudah cerita revolusi mental diperes dalam nawacita revolusi karakter tiba-tiba selesai SMA dia (siswa) mau diganggu pola pikir anak muda dengan pesta-pesta seperti itu, mengerikan ini," tutur Khofifah. (Detik)
"Itu (pesta bikini) aneh ya, itu mengerikan. Saya minta hentikan cara-cara seperti ini," ujar Khofifah usai Rakornas pengamanan gelandangan, pengemis, dan eks WTS di Hotel Best Western, Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (24/4/2015).
Khofifah meminta penyelenggara acara tidak hanya sekadar menjalankan bisnis guna meraup profit besar. Tapi EO harus memahami aturan yang berlaku termasuk soal urusan moral.
"Saya ingin mengajak kepada kita semua, yang mau bisnis bisnislah itu hak mereka. Mereka punya hak untuk bisa mengembangkan seluruh inovasi-inovasi dan ide-ide kreatifnya. Tapi tolong jangan cederai anak-anak kita," sambungnya.
"Jadi saya mohon, mereka (EO penyelenggara pesta bikini) kebetulan bergerak di sektor ekonomi kreatif saling menjaga untuk bisa menyiapkan generasi-generasi bisa produktiflah," tambahnya.
Bagi Khofifah pihak penyelenggara pesta bikini SMA telah mencederai program revolusi mental yang didengungkan di pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla.
"Ketika Pak Jokowi kampanye sudah cerita revolusi mental diperes dalam nawacita revolusi karakter tiba-tiba selesai SMA dia (siswa) mau diganggu pola pikir anak muda dengan pesta-pesta seperti itu, mengerikan ini," tutur Khofifah. (Detik)
No comments:
Post a Comment