![]() |
| Illustrasi |
Hingga saat ini masih belum diketahui dimana posisi dua
kontainer yang hilang tersebut berada dan memaksa aparat keamanan bekerja ekstra agar tidak
kecolongan. Kekhawatirn pemerintah cukup beralasan mengingat saat ini paham
radikal Komunis dan separatis semakin menggeliat sehingga berpotensi
menimbulkan ancaman serius bagi keutuhan dan keselamatan negara.
Seorang pengamat sosial politik Rahman Sabon Nama
mengingatkan pemerintah untuk terus meningkatkan kewaspadaannya terkait lenyapnya
dua kontainer yang berisi senjata, karena kuat dugaan senjata-senjata yang raib
tersebut akan diselundupkan ke Indonesia untuk mempersenjatai kelompok
radikalisme seperti PKI yang saat ini terus menuntut adanya rekonsiliasi.
“Melihat situasi politik dan keamanan saat ini saya khawatir
akan berdampak dan menimbulkan instabilitas Polkam” ujarnya.
Seorang aktivis pergerakan anti komunisme Ivan, S.H juga
mengungkapkan pendapatnya jika tahun 1965 PKI juga nyaris mendapat pasokan
senjata dari RRC sebanyak 100.000 pucuk jenis Chung dengan alasan
mempersenjatai Angkatan ke V yang terdiri dari kaum buruh dan tani. Namun
akhirnya upaya tersebut berhasil digagalkan oleh Menteri Panglima Angkatan
Darat (Men/Pangad) yang saat itu dijabat oleh Letnan Jenderal A. Yani yang menganggap
tidak efisien dan merugikan revolusi Indonesia. Selain Angkatan Darat, Angkatan
Laut yang saat itu dibawah Laksamana Muda Martadinata juga menolak karena berpotensi
disalahgunakan oleh PKI melalui Angkatan ke V.
“Indonesia tahun 1965 juga nyaris kemasukan senjata jenis
Chung dari RRC, jangan sampai kali ini terjadi kembali, apalagi paham Komunisme
saat ini sudah semakin mengkhawatirkan” Kata Ivan saat dikonfirmasi lewat
selulernya.
Ivan juga menjelaskan, antara PKI dan TNI sejak dulu
sering terlibat rivalitas Ideologi dimana PKI sangat berkepentingan merintis
berdirinya negara Komunis sedangkan TNI sebagai unsur pertahanan negara
berkepentingan mengamankan Pancasila sebagai Ideologi negara.
“Sejak dulu TNI dan PKI memang bersaing ketat
memperjuangkan kepentingannya masing-masing, PKI dengan Ideologinya yang ingin
mendirikan negara Komunis melawan TNI yang ingin mempertahankan Pancasila tetap
sebagai dasar negara Indonesia” Ujarnya lagi.


