
RM
Trusono yang merupakan kelahiran Yogyakarta, 29 Oktober 1960 ini merupakan
alumni Akademi Angkatan Laut angkatan XXX tahun 1985. Dia juga tercatat pernah
mengikuti pendidikan SESKOAL Angkatan XXXV TA 1997/1998, SESKO TNI Angkatan
XXXV Tahun 2008, dan Lemhanas XLVII pada tahun 2012.
Sebelum
menjadi orang nomor satu di Korps Marinir, Trosono pernah menduduki sejumlah
posisi strategis di antaranya, pernah menjabat sebagai Wakil Gubernur AAL, Komandan
Pasmar-2 dan sebelumnya menjabat sebagai Komandan Lantamal III Jakarta. Saat
menjadi perwira menengah, Trusono pernah menjabat Komandan Detasemen
Jalamangkara (Denjaka) TNI-AL, Komandan Brigade Infanteri 3, Asisten Intelijen
Dankormar dan Kepala Staf Pasmar 2.
Ia
memiliki pengalaman penugasan yang cukup penting di dalam maupun luar negeri
yakni Satgas Sapu Jagat Timor Timur tahun 1986 sampai 1987, Satgas PAm VVIP
Timor Timur 1991, Kontingen Garuda XII-B Kamboja 1992-1993, Satgas Rencong
Sakti VIII Aceh 1996-1997 dan Satgas Pam VVIP Ambon 1999. Trusono juga pernah
menerima 14 penghargaan, salah satunya adalah The United Nations Medal yang
merupakan penghargaan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa.
KSAL
dalam sambutannya mengatakan bahwa serah terima jabatan merupakan proses
perjalanan organisasi yang dinamis sebagai upaya kaderisasi serta regenerasi
kepemimpinan yang berkesinambungan di lingkungan TNI Angkatan Laut, dengan
harapan membawa energi baru dalam membangun kreatifitas dan inovasi cemerlang
agar kinerja suatu organisasi akan semakin baik dari waktu ke waktu.
“Korps
Marinir mempunyai tugas pokok sebagai pasukan pendarat amfibi TNI Angkatan Laut
dalam rangka proyeksi kekuatan dari laut dalam rangka proyeksi kekuatan dari
laut ke darat dan melaksanakan tugas-tugas operasi militer selain perang,” ujar
Ade Supandi dalam sambutannya.
Oleh
karena itu menrut KSAL, jabatan Komandan Korps Marinir merupakan salah satu
jabatan strategis di lingkungan TNI Angkatan Laut. “Komandan Korps Marinir juga
sebagai chief corps yang bertanggung jawab membina nilai-nilai luhur
pembentukan karakter prajurit korps Marinir. Jadi perwira yang diberikan
kepercayaan sebagai komandan Korps Marinir haruslah memiliki kompetensi terbaik
dan telah teruji integritasnya,” ujar Ade yang juga merupakan lulusan AAL tahun
1983 ini.
Untuk
itu Ade berpesan kepada Trusono agar tetap melanjutkan program kerja Dankomar
yang lama karena sudah berjalan dengan baik. Antara lain adalah penugasan
personil di daerah-daerah terpencil dan juga misi pelestarian lingkungan laut.
Penanaman terumbu karang yang sudah menjadi program nasional bersama
kementerian dan lembaga terkait juga diminta ke Trusono untuk diperhatikan.
“Marinir
punya program antara lain penanaman terumbu karang. Itu sudah dilakukan, saya
perintahkan untuk 6 bulan di cek, laporannya cukup bagus, dan nanti akan
dilanjutkan oleh Dankomar yang baru,” ujar Ade.
Jenderal
bintang 4 ini menegaskan, penanaman terumbu karang sangat penting sebagai media hidup bagi ikan. Sebelumnya, marinir
juga telah melakukan kegiatan "jembatan manusia" di Jembatan Suramadu
juga dalam konteks pelestarian lingkungan yang diikuti langsung oleh Ade
Supandi. Selain itu, ia meminta Dankomar yang baru untuk mendata kembali
alutsista marinir untuk dikembangkan.
“Program
itu adalah untuk melatih prajurit marinir, untuk selalu siap tempur. Dankomar
juga akan mendata apa saja alutsista yang harus dikembangkan," demikian
Ade.
Sementara,
Mayjen TNI Marinir Buyung Lalana yang menjabat sebagai Dankormar sejak 28 April
2015 lalu akan menempati posisi baru sebagai staf khusus KSAL di Mabes TNI-AL. Selama
ia berkiprah sebagai Dankormar, Marinir sukses melakukan misi-misi penting non
perang, diantaranya Ekspedisi Merah Putih ke Puncak Cartenz Papua dan Ekspedisi
Indonesia Raya ke Aconcagua Argentina
Melatar
belakangi upacara tersebut berjajar berbagai macam dan jenis material tempur
yang dimiliki Korps Marinir TNI Angkatan Laut, antara lain: 21 unit BMP 3 F, 4
unit PT – 76 M, 4 Unit BTR50, 8 unit LVT –7A1, 2 unit BVP -2 , 2 unit Howitzer
122, 2 unit Howitzer 155, 6 unit Sea Rider, dan 4 unit Roket Multi Laras 70
Grad (RM-70 Grad) dan 6 unit BVP.