
Sebelum acara penyerahan tongkat komando, lima pesawat tempur milik TNI AU melintasi udara tempat upacara.
Usai penyerahan tongkat komando, Marsekal Hadi dan Jenderal Gatot menandatangani berita acara sertijab. Upacara ini dihadiri antara Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Mulyono dan Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal), Laksamana TNI Ade Supandi dan Wakasau Marsekal Madya TNI Yuyu Sutisna.
Jenderal Gatot Nurmantyo pada sambutannya meminta maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia. Selama memimpin TNI terdapat kesalahan dan kekurangan. Ia berharap TNI ke depan semakin lebih baik, profesional dan lebih dipercaya masyarakat.
Gatot sempat dua kali mengulang perkataannya agar TNI menjaga netralitas dalam pilkada 2018 dan Pilpres pada tahun 2019 mendatang.
Sementara Panglima TNI Marsekal TNI hadi Tjahjanto dalam sambutan pertamanya, mengucapkan terima kasih kepada Jenderal TNI Gatot Nurmantyo atas pengabdiannya di TNI. Marsekal Hadi berjanji akan melanjutkan program yang telah digagas oleh Jenderal Gatot untuk `Bersama Rakyat TNI kuat`.

Marsekal Hadi Tjahjanto merupakan lulusan Akademi Angkatan Udara (AAU) tahun 1986. Tahun 2010, Hadi menjabat sebagai Komandan Lapangan Udara Adi Soemarmo,
Setahun kemudian, dia menjabat tugas di luar TNI AU menjadi Perwira Bantuan I/Rencana Operasi TNI dan Sekretaris Militer Kementerian Sekretaris
Negara. Dua tahun setelah itu, Hadi berpangkat Kolonel dan dipercaya menjadi Direktur Operasi dan Latihan Badan SAR Nasional.Dua bulan menjabat Kepala Dinas Penerangan TNI AU (2013-2015), Komandan Lanud Abdulrachman Saleh, pada Juli 2015, Hadi ditugasi menjadi Sekretariat
Militer Presiden Republik Indonesia Presiden Joko Widodo dan pangkatnya naik menjadi Marsekal Muda. Pada bulan November 2016, Hadi dilantik menjadi Irjen Kementerian Pertahanan.Tiga bulan setelah menjabat sebagai Irjen Kemenhan, Hadi terpilih menjadi Kepala Staf Angkatan Udara, pada 18 Januari 2017. (Noor Irawan)
No comments:
Post a Comment