
Bagi kedua pensiunan jenderal itu, lantai dan selasar Istana Merdeka-Istana Negara dan lain-lain di kompleks gedung pemerintahan tersebut bukan hal asing lagi. Moeldoko pernah menjadi Kepala staf TNI AD dan Panglima TNI sebelum digantikan Jenderal TNI (saat itu) Gatot Nurmantyo.
Moeldoko dan Gumelar dilantik dan diambil sumpahnya bersama dengan Menteri Sosial, Idrus Marham, yang menggantikan Khofifah Parawansa, dan Kepala Staf TNI AU, Marsekal TNI Yuyu Sutisna, yang saat akan dilantik masih memakai tanda pangkat Marsekal Madya TNI.
Moeldoko, setelah digantikan Nurmantyo, kemudian bergiat di Himpunan Kerukunan Tani Indonesia sampai akhirnya namanya disebut menjadi Kepala Staf Preside (KSP) menggantikan bekas aktivis di Indonesian Corruption Watch (ICW), Teten Masduki.
Sedangkan Gumelar yang dalam karir militernya banyak dihabiskan lingkungan Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI-AD, perjalanan karirnya juga cukup beraneka walau tidak pernah menjadi Panglima ABRI.
Dia pernah menjadi Menteri Perhubungan pada dua kabinet (satu merangkap bidang telekomunikasi), Ketua Umum PSSI, Gubernur Lemhannas, dan juga Menteri Koordinator bidang Politik, Sosial, dan Keamanan. Dia juga aktif di Peppabri bersama senior-senior dan sesepuh-sesepuh TNI dan Kepolisian Indonesia.
Bersama Moledoko dirinya dilantik sebagai anggota Dwan Pertimbangan Presiden (Watimpres) untuk menggantikan almarhum KH Hasyim Muzadi.
Presiden Joko Widodo mengaku sudah melakukan banyak pertimbangan sebelum akhirnya memutuskan memilih Moeldoko sebagai KSP dan Agum Gumelar sebagai anggota Wantimpres.
"Yang ditanya kok pertimbangan semua. Ya banyak saya kira pertimbangan. Soal apa yang sudah kita putuskan itu sudah melalui pertimbangan yang panjang, kalkulasi perhitungan yang panjang," ujarnya usai pelantikan Moeldoko dan Agum Gumelar di Istana Negara, Rabu (17/1/2018).
Terkait fakta bahwa keduanya datang dari kalangan militer, Presiden justru menilainya hal ini amat baik. "Malah bagus kan," ucap Presiden Jokowi yang didampingi oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Selain dua pejabat setingkat menteri, Jokowi juga melantik Idrus Marham sebagai Menteri Sosial menggantikan Khofifah Indar Parawansa yang mengundurkan diri karena maju sebagai Cagub di Pilkada Jatim. Kemudian Presiden juga melantik Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Yuyu Sutisna. (Casandra Editya)
No comments:
Post a Comment