Mabes TNI Beri Peringatan Program Dahsyat Untuk Bisa Hadirkan Tayangan Mendidik - ZONASATU.CO.ID

Breaking

Home Top Ad

Monday, 22 January 2018

Mabes TNI Beri Peringatan Program Dahsyat Untuk Bisa Hadirkan Tayangan Mendidik

Mabes TNI telah mendapat klarifikasi permintaan maaf dari pihak RCT terkait tayangan program Dahsyat yang dianggap melecehkan anggota TNI. Permintaan maaf itu direspon Mabes TNI dengan mengingatkan agar tayangan dalam program yang hadir setiap pagi itu lebih memberikan pendidikan.

"Saya enggak ngerti apapun soal program itu (Dahsyat), tapi apapun tayangan seperti itu tidak bagus untuk semua pihak. Ke depan saya berpesan untuk hadirkan tayangan pendidikan dan sopan santun," kata Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen TNI M. Sabrar Fadhilah seperti dikutip Merdeka.com, Senin (22/1/2018).

Namun demikian Sabrar mengaku tak mengetahui mengenai pelaporan dilakukan Ormas Pembela Kesatuan Tanah Air Indonesia Bersatu (PEKAT IB) terhadap program Dahsyat tersebut. Laporan dilakukan Ormas PEKAT IB ke Polda Metro Jaya pada Minggu (21/1) malam.

"Saya berterima kasih berarti mereka memperhatikan TNI. Itu haknya ormas lah mereka melakukan itu," ujar mantan Kadispenad  yang merupakan alumni Akmil tahun 1988 ini

Mengenai izin menghadirkan anggota TNI itu pun Sabrar mengaku kurang mengetahuinya. Namun dia menduga izin dilakukan pihak RCTI maupun Dahsyat kurang lengkap. "Perizinan itu adanya diangkatan darat. Seharusnya ada tapi perizinan nampaknya tidak melakukan dengan prosedur yang sebenarnya ya," kata mantan Kasdam IV/Diponegoro dan Danrem 072/Pamungkas ini.

Sebelumnya, Ormas Pembela Kesatuan Tanah Air Indonesia Bersatu (PEKAT IB) resmi melaporkan program Dahsyat ke Polda Metro Jaya pada Minggu (21/1) malam. Tayangan pada hari Jumat (19/1) itu dinilai melecehkan TNI Angkatan Darat (AD).

Ketua Infokom DPP PEKAT IB, Lisman Hasibuan menyerahkan barang bukti berupa video tayangan acara tersebut dan juga gambar saat anggota TNI AD mengikuti permainan. Laporan tersebut diterima dengan Tanda Bukti Lapor dengan mencantumkan Laporan Polisi Nomor:LP/393/1/2018/PMJ/Ditreskrimum. Terlapor disangkakan dengan perkara kejahatan terhadap kesopanan.

Pada saat acara itu ditayangkan, salah seorang anggota TNI AD mengikuti permainan bersama salah seorang artis, Felcya Angelista. Permainan memakan kue yang diikat dan ditarik oleh kaki artis tersebut menuai kecaman dari berbagai pihak termasuk warganet.

Dari pihak RCTI sudah meminta maaf atas tayangan tersebut. Melalui perwakilannya RCTI sudah menemui Direktur Perhubungan Angkatan Darat Kolonel Chb Wijdang.

"Dalam suasana hangat dan kekeluargaan kami menyampaikan maaf kepada Tentara Nasional Indonesia, khususnya TNI AD beserta keluarga besar Yon Hubad," demikian tertulis dalam akun instagram dahsyat.musik.

"Pimpinan TNI khususnya TNI-AD serta seluruh jajaran Yon Hubad, Kami mohon dibukakan pintu maaf atas konten salah satu permainan dalam acara Dahsyat pagi ini. Hal ini menjadi perhatian dan evaluasi bagi kami agar selalu memberikan tontonan yang menghibur dan bermanfaat bagi pemirsa televisi." (Noor Irawan)

No comments:

Post a Comment

Post Bottom Ad


UNESCO menyebutkan Indonesia berada diurutan nomor dua dari bawah soal literasi dunia yang berarti penduduk Indonesia memiliki minat baca yang sangat rendah yaitu 0,001% atau dari 1.000 orang hanya 1 orang yang rajin membaca. Yuk, perkaya literasi dan biasakan membaca sampai selesai.

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?