Jakarta/ZONASATU - Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Jenderal TNI (Purn) Wiranto secara resmi melantik Mayjen TNI
Agus Surya Bakti, Sekretaris Kementrian Koordinator
Politik, Hukum dan Keamanan (Sesmenko Polhukam). Pelatikan tersebut dilakukan oleh Menkopolhukam, Jenderal TNI (Purn) Wiranto di kantor
Kemenko Polhukam, Jakarta, Jumat (28/9/2018).
Mayjen
Agus Surya Bakti yang sebelumnya menjabat sebagai Asisten Intelijen Panglima
TNI ini menggantikan Letjen TNI (Purn) Yoedhi Swastono yang masuk masa pensiun. Promosi
mantan Pangdam XIV/Hasanuddin dan Pangdam VII/Wirabuana ini berdasarkan Surat Keputusan Panglima TNI bernomor
Kep/958/IX/2018 tentang Pemberhentian dari dan Pengangkatan dalam Jabatan di
Lingkungan Tentara Nasional Indonesia.
Dalam
sambutannya saat pelantikan tersebut Menkopolhukam Wiranto mengucapkan selamat
atas jabatan baru yang disandang alumni Akmil tahun 1984 ini.
"Kepada
Mayjen TNI Agus Surya Bakti dan ibu saya ucapkan selamat datang dan selamat
bergabung di Kemenkopolhukam. Atas nama pribadi dan keluarga saya menyampaikan
selamat atas kepercayaan sekaligus amanat yang diberikan negara," ujar
Menkopolhukam, Wiranto, di Kemenkopolhukam, Jakarta Pusat, Jumat (28/9/2018).
Menko
Polhukam Wiranto juga menyampaikan bahwa peran Sesmenko Polhukam yang dinilai
sangat penting dan vital dalam rangka mengkoordinasikan pelaksanaan hubungan
kerja antar Kementerian dan Lembaga. Karena Kemenko Polhukam senantiasa harus
tanggap, siaga dan terus menerus meningkatkan atensi dalam mengawal stabilitas
di bidang politik, hukum dan keamanan.
“Salah
satu kunci yang relevan adalah upaya kita bersama untuk meneruskan membangun
koordinasi dan sinergi antar kementerian dan lembaga di bawah lingkup
koordinasi Kemenko Polhukam yang mengelola isu politik, hukum dan keamanan
nasional. Dalam menjalankan tugas itu, maka peran Sesmenko Polhukam menduduki
posisi yang sangat penting dan vital dalam rangka mengkoordinasikan pelaksanaan
hubungan kerja antar kementerian dan lembaga,” ujar Menko Polhukam Wiranto.
Dalam
kesempatan itu, Menko Polhukam mengajak semua pejabat di Kemenko Polhukam untuk
mencermati dinamika situasional serta berbagai permasalahan yang menjadi tugas
Kemenko Polhukam untuk diselesaikan bersama-sama. Di bidang politik, ke depan
perlu dicermati peningkatan eskalasi suhu politik dengan seiring bergulirnya
tahapan pemilu legislatif dan pemilu presiden serta wakil presiden tahun 2019.
“Khususnya
pada tahapan kampanye saat ini, suhu politik semakin memanas itu sangat wajar
tapi jangan sampai meledak karena calon dan para pendukung terus berjuang untuk
memenangkan dalam kontestasi kali ini. Namun di satu sisi yang lain adalah
maraknya peredaran hoax di media sosial sebagai bagian dari black campaign,
tentu akan menimbulkan ekses yang dapat berujung pada konflik horinsontal yang
bisa mengganggu stabilitas nasional,” kata Menko Polhukam Wiranto.
Pada
bidang hukum, masalah aktual yang perlu dicermati sehubungan dengan gugatan
Hizbut Tahrir (HTI) yang telah dibubarkan, kemudian menggugat SK Kemenkumham
tahun 2017 tentang Pencabutan Keputusan Kementerian Hukum dan HAM tentang
Pengesahan Badan Hukum HTI. Menurut Menko Polhukam, walaupun saat ini pada
tingkat banding pemerintah sudah menang, di mana Majelis Hakim Pengadilan Tata
Usaha Negara menguatkan putusan Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta yang lalu.
namun tentu masih ada ekses lain yang mengikuti.
Pada
bidang keamanan, tren baru kejahatan dengan memanfaatkan ruang siber semakin
meningkat, baik dari segi kuantitas maupun kualitasnya. Menko Polhukam
mengatakan, keamanan siber niscaya menjadi prioritas yang mutlak memerlukan
perhatian bersama. “Oleh karenanya saya tidak bosan-bosan selalu mengingatkan
untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas serta mempererat kerja sama antar
negara untuk melindungi ruang siber dari pihak-pihak yang tidak bertanggung
jawab,” kata Menko Polhukam Wiranto.
Di
akhir sambutannya Menko Polhukam Wiranto
berharap kepada suami mantan artis Bella Saphira ini untuk dapat mengemban
jabatan barunya ini dengan sebaik-baiknya.
"Saya
percaya atas bekal pengalaman pendidikan yang telah dimiliki saudara di
berbagai bidang pada jabatan sebelumnya, saudara akan dapat melaksanakan tugas
ini dengan sebaik-baiknya," ujar Menko Polhukam Wiranto mengakhiri.
Sebelum menjabat sebagai Pangdam XIV/Hasanuddin dan Pangdam VII/Wirabuana, Mayjen Agus Surya Bakti pernah menjabat sebagai Deputi I bidang Pencegahan, Perlindungan dan Deradikalisasi di Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).
Di
BNPT sendiri Mayjen Agus Surya Bakti mulai menjabat Deputi I sejak tahun 2011
hingga 2015. Ia adalah tokoh utama yang berada di balik lahirnya cetak biru
kebijakan dan strategi pencegahan terorisme yang dijalankan di BNPT. Konsep
pencegahan yang ia lakukan selama di BNPT dikenal dengan sebutan “Pencegahan
Semesta”, dimana keterlibatan seluruh elemen masyarakat menjadi kekuatan
utamanya.
Penekanan
utamanya adalah pada penggunaan metode soft approach yang mengangkat
nilai-nilai tradisi dan budaya nusantara. Di sisi lain, masyarakat umum yang
belum terkena pengaruh paham teror juga didekati dan dirangkul untuk
bersama-sama mencegah terorisme sebagaimana slogan utama BNPT, yakni; “Bersama
Cegah Terorisme”.
Melalui
ide-ide cemerlang dan kerja kerasnya, ia berhasil membentangkan sayap BNPT
hingga ke berbagai pelosok kota di Indonesia melalui pembentukan Forum
Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) yang merupakan wadah bagi para tokoh
agama, tokoh masyarakat, serta tokoh-tokoh lainnya untuk bersama-sama dengan
BNPT melaksanakan upaya pencegahan terorisme di daerah.
Agus
SB pula yang merancang lahirnya program damai di dunia maya, di mana ribuan
pemuda dan penggiat internet di seluruh Indonesia ia datangi dan kumpulkan untuk
bersama-sama menyatukan visi dan misi guna membanjiri dunia maya dengan
konten-konten damai nan positif untuk bangsa, serta membangun jaringan penggiat
dunia maya yang cinta perdamaian dan cinta Indonesia.
Dengan
posisi barunya sebagai Sesmeko Polhukam ini, maka tidak lama lagi pangkat
bintang mamtan Komandan Grup 3/ Sandi Yudha ini akan bertambah satu menjadi
Letnan Jenderal (Letjen). Turut hadir dalam pelantikan tersebut, Menteri Dalam
Negeri Tjahjo Kumolo, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, dan
Pangkostrad Letjen TNI Andika Perkasa.
***
Penulis : Noor Irawan
Sumber : -
Penulis : Noor Irawan
Sumber : -
No comments:
Post a Comment