“TNI yang
merupakan unsur utama dalam bidang pertahanan negara yang didalamnya terdapat
anak-anak bangsa yang tangguh dalam menjalankan tugas-tugasnya menjaga
pancasila, menjaga NKRI, menjaga keutuhan ibu pertiwi, dan akan sangat
signifikan untuk terus mengatasi terorisme di Indonesia,” kata Kepala BNPT,
Komjen Pol. Drs. Suhardi Alius, MH dalam sambutannya dalam penadatanganan MoU
tersebut.
Dikatakan mantan Sekretaris
Utama (Sestama) Lemhanas ini, sesuai Undang-undang, BNPT memiliki tugas
dan fungsi untuk merumuskan, menyusun, menetapkan, mengoordinasikan, dan melaksanakan kebijakan,
strategi, dan program nasional di bidang penanggulangan terorisme yang dengan
senantiasa terus menggandeng semua pihak
termasuk dengan TNI.
“Pada hari ini kami sangat bangga, berada bersama bapak dan ibu di
lingkungan Tentara Nasional Indonesia, kami semakin
yakin bahwa cita-cita kita bersama untuk terus mereduksi aksi terorisme di
Indonesia akan semakin kokoh dan kuat dengan bersinerginya antara BNPT dengan TNI,”
kata Kepala BNPT..
Lebih
lanjur mantan Kabareskrim Polri ini menjelaskan, Penandatanganan MoU dengan TNI
ini sebenarnya bersifat formalitas. Hal ini dikarenakan selama ini BNPT sudah
bekerjasama sangat lama dengan TNI dalam rangka Penanggulangan Terorisme
Apalagi selama ini sudah banyak bantuan dari TNI khususnya di bidang masalah
Pencegahan.
“Dimana
dalam menjalankan program Pencegahan kita mengandalkan TNI, seperti kita tahu
bahwa Deputi I BNPT berasal dari Angkatan Darat, kemudian Sestama kita berasal
dari Angkatan Udara, lalu Direktur juga ada dari Marinir Angkatan Laut.
Sehingga betul betul satu sinergitas yang kita buat bisa terintegarasi dengan
baik penggelaran kekuatan kita untuk pencegahan-pencegahan dan penanganan
kontra radikalisasi dan deradikalisasi di seluruh Republik Indonesia,” ujar
mantan Kapolda Jawa Barat ini.
Alumni
Akpol tahun 1985 ini mengatakan, dengan telah disahkannya Undang-undang No. 5
tahun 2018 tentang Tindak Pidana Terorisme oleh DPR beberapa waktu lalu maka
implementasi kerjasama dengan jajaran TNI dalam hal Penanggulangan Terorisme
akan lebih diperkuat lagi.
“Dengan adanya
penandatanganan MoU ini diharapkan kita semakin kuat dan semakin tangguh dalam
mengatasi terorisme, khususnya di
bidang-bidang Pencegahan, Kontra Radikalisasi dan Deradikalisasi termasuk Kesiapsiagaan
Nasional kita dalam menghadapi hal-hal yang berkaitan dengan Penanggulangan
Terorisme, Karena terorisme bukan hanya masalah BNPT, tapi merupakan masalah
kita bersama,” ujar mantan Kepala Divisi Humas Polri ini.
Pria kelahiran Jakarta, 10 Mei 1962 ini menjelaskan bahwa, maksud
dan tujuan dari penandatanganan MoU ini adalah untuk mengatur rencana kerjasama
tentang penanggulangan terorisme dengan tujuan agar dapat dijadikan sebagai
pedoman kepada para pihak dalam mengimplementasikan MoU ini
“Dimana ruang lingkup MoU ini meliputi pertukaran data
dan atau informasi, kontra radikalisasi dan deradikalisasi, peningkatan
kompetensi dan pemanfaatan sumber daya manusia, pemanfaatan sarana dan
prasarrana, serta kegiatan lain yang disepakati para pihak sesuai dengan
peraturan perundang-undangan,” kata mantan Wakapolda Metro Jaya ini mengakhiri
Sementara
dalam kesempatan tersebut Panglima TNI, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, mengapresiasi
langkah-langkah yang telah dilakukan BNPT dimana selama ini telah memberikan
kontribusi yang luar biasa untuk negara. BNPT dinilainya telah turut serta
dalam ikut mengamankan pelaksanaan Asian Games 2018 dan pengamanan kegiatan
Annual Meeting of The International Monetary Fund (IMF) and World Bank Group
2018 yang telah digelar beberapa waktu lalu.
“Pertama
adalah pelaksnaan Asian Games 2018 lalu, dimana Kepala BNPT telah memberikan
suatu kontribusi yang luar biasa untuk negara, yakni melaksanakan kegiatan Anti
Teror termasuk juga melaksnakan kegiatan-kegiatan Cyber Attack, sehingga saya
langsung melihat bahwa ancaman Cyber pada waktu itu hampir semuanya turun,”
ujar Marsekal TNI Hadi Tjahjanto.
Lebih
lanjut mantan Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) ke -21 ini mengatakan dengan
menurunnya ancaman Cyber pada saat itu maka pihaknya pun juga bisa memonitor
mengenai pergerakan kelompok-kelompok radikal terorisme sehingga ancaman
terorisme bisa diredam dengan baik.
“Kedua
adalah pelaksanaan Annual Meeting World Bank Group 2018 yang telah berlangsung
di Bali beberapa pekan lalu juga telah terlaksana dengan baik dan mendapatkan
apresiasi dari dunia internasional. Itu semua adalah kerja kita semua dimana
BNPT dan TNI saling bahu-membahu untuk mengamankan pelaksanan kegiatan
tersebut,” ujar mantan Sekretaris Militer Presiden ini
Hal
inilah menurut pria kelahiran Malang, 8 November 1963 ini yang mandasari bahwa dengan pengalaman dari
BNPT itu maka TNI juga ingin dibagi pengalamannya dengan melaksanakan
penandatanganan MoU.
“Bagaimana
kita bisa sharing informasi dan intelijen antara BNPT dengan TNI, kemudian
peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia, sarana dan prasarana dan lain
sebagainya. Itulah kunci dari pelaksanaan dari perjanjian kerjasama antara BNPT
dengan TNI ini,” kata mantan Kamandan Pangkalan Udatra Abdul Rachman Saleh dan
Adi Soemarmo ini menjelaskan.
Apalagi
menurutnya juga baru saja disahkannya Undang-undang Nomor 5 tahun 2018 tentang
Tindak Pidana Terorisme oleh DPR RI beberapa waktu lalu. Dan sejalan dengan
itu, TNI juga sedang memproses Peraturan Presiden (Perpres) tentang Tata Cara
Pelaksanaan untuk mengamanahkan Undang-undang No.5 tahun 2018
“BNPT
adalah lembaga negara yang memiliki kemampuan khusus yaitu terkait dengan
penanggulangan terorissme, termasuk didalamnya adalah Deradikalsasi dan
semuanya selama ini sudah dilaksanakan dengan baik,” ujar .mantan Kepala Dinas
Penerangan (Kadispen) TNI-AU ini
Untuk
itu Panglima TNI berharap agar pengalaman apa yang sudah didapatkan BNPT itu
juga menjadi bagian terpenting untuk bisa ditularkan kepada TNI. Apalagi saat
ini TNI sedang membentuk tim untuk mendukung pemerintah melalui BNPT dalam
upaya mencegah terjadinya serangan terorisme baik global, regional maupun
nasional.
“Sehingga
yang kita kembangkan utamanya adalah surveiliance dan deteksi dini. Sedangkan
untuk penindakan itu nanti setelah infrastruktur, survelience, deteksi dini
bisa terbentuk.Saya yakin dengan bantuan
dari BNPT maka niat bahwa kita memiliki organisasi di TNI ini akan bisa
berjalan dengan baik,” ujar pria yang juga pernah menjabat sebagai Direktur Operasi dan
Latihan Badan SAR Nasional ini
mengakhiri sambutannya
Pejabat
BNPT yang turut hadir dalam acara penandatanganan MoU tersebut yakni Sekretaris
Utama (Sestama) BNPT, Marsda TNI. Dr. Asep Adang Supriyadi, ST, MM, Deputi I
bidang Pencegahan Perlindungan dan Deradikalisasi, Brigjen TNI Hendri Paruhuman
Lubis, Deputi II bidang Penindakan dan Pembinaan Kemampuan Irjen Pol. Drs.
Budiono Sandi, M.Hum, Kepala Biro Umum Brigjen TNI Dadang Hendrayudha, Kepala
Biro Perencanaan, Hukum dan Humas, Bangbang Surono, Ak, MM, Inspektur Dr.
Amrizal MM serta seluruh Direktur lainnya yang ada di jajaran BNPT.
Sementara
dari pihak TNI dihadiri oleh Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal TNI
Mulyono, Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), Laksamana TNI Siwi Sukma Aji, Kepala
Staf Angkatan Udara (KSAU), Marsekal TNI. Yuyu Sutisna, Kepala Staf Umum
(Kasum) TNI, Laksdya TNI Didit Herdiawan Ashaf,
Irjen TNI, Letjen TNI Muhammad Herindra, Komandan Sesko TNI, Letjen TNI (Mar).
RM Trusono dan para Asisten Panglima TNI
***
Penulis : Adri Irianto
Sumber : -
Sumber : -
No comments:
Post a Comment