Jakarta, ZONASATU - Pesatnya perkembangan teknologi yang
terjadi saat ini membuat generasi muda Indonesia menjadi asing dan seolah tidak
peduli dengan lingkungan sekitarnya. Interaksi sosial yang sebelumnya terjadi
secara tatap muka, kini telah berubah ke arah digital.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Badan
Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Komjen Pol. Drs. Suhardi Alius, M.H. pada
saat memberikan pembekalan di acara Ceramah Kebangsaan dan Nasionalisme Bagi
Generasi Muda Lembaga Administrasi Negara (LAN), di kantor LAN, Jakarta, Rabu
(10/4/2019) petang.
“Ini penyebabnya (sambil memegang
smartphone). Ini tentunya membuat lingkungan sekitar yang sebelumnya dekat
menjadi jauh, sementara yang jauh menjadi dekat karena adanya kemajuan
teknologi itu. Interaksi sosial dengan lingkungan sekitar sudah berkurang jauh.
Sudah berubah semua sekarang ini,” ujar Kepala BNPT, Komjen Pol Suhardi Alius
saat memberikan pembekalan.
Lebih lanjut mantan Kabareskrim Polri
ini meminta kepada para audience yang hadir agar para generasi muda untuk
selalu memahami dinamika dan perubahan-perubahan yang terjadi agar nilai-nilai kebangsaan
dan nasionalisme tidak luntur.
“Untuk itulah, diperlukan pemahaman
tentang nilai-nilai kebangsaan dan rasa nasionalisme kepada anda-anda semua, agar
adik-adik ini tidak melupakan identitas bangsa dan sejarah bangsa kita ini,
supaya nasionalisme kita tidak tergerus dengan kemajuan teknologi yang begitu pesat,”
ujar alumni Akpol tahun 1985 ini.
Lebih lanjut perwira tinggi berpangkat
Bintang Tiga, kelahiran Jakarta, 10 Mei 1962 ini mengatakan bahwa perlunya
dirinya memberikan pembekalan tersebut agar pegawai muda LAN ini bisa mengenal
betul setiap dinamika perubahan-perubahan globalisasi yang ada di lingkungan.
“Ini tentunya agar adik-adik semuanya
ini bisa memiliki daya tahan dalam mengahadapi dinamika perubahan yang terjadi
di sekitarnya. Karena kedepan nnati permasalah aktual akan banyak dihadapi anda-anda
semua. Kalau anda tidak memiliki bekal atau tidak memiliki jati diri untuk membentengi
itu semua tentunya nasionalisme anda bisa tergerus. Ingat 20-30 tahun lagi
anda-anda semua yang akan berdiri di depan sini dan memimpin bangsa ini,” ujar
mantan Kapolda Jawa Barat ini.
Usai memberikan pembekalan tentang
Resonansi Kebangsaan tersebut Kepala BNPT juga memberikan pembekalan tentang
Bahaya Penyebaran Paham Radikal Terorisme dan Upaya Pencegahannya terhadap
penyebaran paham tersebut di lingkungan sekitar.
Di kesempatan tersebut Kepala BNPT juga menyampaikan
mengenai program yang telah dijalankan BNPT dengan menggunakan metode soft approach
dalam menangani para mantan pelaku terorisme. Yang mana pola tersebut telah
mendapatkan banyak apresiasi dari dunia. Bahkan di dalam bekerja pun Kepala
BNPt juga menyampaikan bahwa apa yang dikerjakannya tidak hanya menggunakan
akal dan logika, tetapi juga dengan hati.
Usai memberikan pembekalan mantan Kepala
Divisi Humas Polri ini mengatakan bahwa dirinya diundnag pihak LAN untuk memberikan
pembekalan tersebut kepada para pegawai muda/Aparatur Sipil Negara (ASN) LAN angkatan
2017 dan 2018 yang baru dilantik sebagai calon pimpinan di masa ini memiliki
bekal yang utuh dalam mengadapi permasalahan bangsa.
“Ini supaya mereka mengenal betul
pemasalahan yang terjadi dan bagaimana cara mengatasinya. Karena mereka masih
muda-muda dan mereka adalah calon-calon pimpinan dimasa yang akan datang,
khususnya bagian administrasi. Supaya bisa saling mengingatkan dan mengambil
keputusan yang tepat nanti pada saatnya. Ini yang kita harapkan pada mereka sehingga
mereka siap menjadi abdi negara yang betul-betul cinta tanah air,” ujar mantan
Wakapolda Metro Jaya mengakhiri
Sejalan dengan hal tersebut, Sekretaris
Utama LAN RI, Sri Hadiati WK., S.H., MBA., berharap paparan yang telah
diberikan Kepala BNPT kepada jajarannya di LAN tersebut dapat mengisi
kekosongan pengetahuan tentang nilai-nilai nasionalisme dan nilai-nilai kebangsaan
yang tidak didapatkan di bangku sekolah
“Anak-anak muda butuh pencerahan tentang
nasionalisme dan nilai-nilai kebangsaan, karena sekarang pelajaran itu
disekolah tidak ada, sedangkan mereka masih di umur-umur yang masih labil dan
sangat mudah dipengaruhi. Jadi kami ingin memberikan nilai-nilai itu
(nasionalisme dan kebangsaan) sebagai dasar fondasi untuk bekerja di Lembaga
Administrasi Nasional,” ujar Sri Hadiati.
Sementara itu Staf Pusat Pengembangan Kompetensi
Kepemimpinan Nasional dan Manajerial LAN,
Putra Budi Darmawan mengapresiasi adanya kegiatan pembekalan yang telah
diberikan Kepala BNPT tersebut karena dapat menambah pemahaman tentang kondisi
yang sedang terjadi saat ini, khususnya bagi generasi muda.
“Saya mengharapkan adanya kegiatan
seperti ini, karena begitu banyak pengaruh seperti yang dikatakan oleh Pak Suhardi
tadi. Itu membuat kita tahu memetakan mana kondisi-kondisi yang harus
diwaspadai, karena dunia IT itu ada dampak baik dan ada dampak buruknya. Tetapi
selama ini kita tidak menyadari dampak buruk yang kita alami,” ujarnya.
Editor | : Adri Irianto |
Foto | : PMD BNPT |
Sumber | : - |
No comments:
Post a Comment