Jakarta, ZONASATU - Kasus kerusuhan di Kawasan Jakarta Barat kembali diungkap pihak kepolisian. Mereka ternyata sudah merencanakan kerusuhan itu sampai membakar mobil Brimob di Slipi Jakarta Barat.
Hal tersebut terlihat saat Polres Jakarta Barat berhasil mengamankan empat orang yang diduga menjadi pelaku perusakan kendaraan Korps Brigade Mobil (Brimob) saat peristiwa kerusuhan 22 Mei 2019 lalu. Selain merusak kendaraan, empat orang ini juga diduga telah mencuri properti yang ada di mobil.
Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Pol Hengki Haryadi mengatakan para perusuh di kawasan Jakarta Barat menggondol beberapa senjata milik polisi saat merusak mobil Brimob.
"Khususnya empat tersangka ini yang melakukan perusakan terhadap kendaraan Brimob dan juga pencurian terhadap properti yang ada di mobil," kata Kapolres Jakarta Barat Kombes Pol Hengki Haryadi kepada rekan wartawan, Jumat, (31/5/2019).
Saat ini, dikatakan Hengki, pihaknya tengah memeriksa ke empat tersangka ini secara intensif. Tidak hanya itu, dalam penangkapan tersangka ini, polisi juga menemukan sejumlah peralatan yang digunakan saat kerusuhan, termasuk alat untuk menyerang asrama Brimob Petamburan.
Hingga kini polisi masih mendalami asal-muasal senjata yang mereka pakai untuk menyerang aparat. Senjata itu mulai dari senjata tajam, benda keras, benda tumpul, bom melotov hingga anak panah yang dilumuri racun ujungnya. Diyakini kuat kalau para perusuh ini memang berniat melakukan penyerangan dan perusakan. Para perusuh sebab baru keluar dini hari bukan saat unjuk rasa terjadi.
"Ya mereka mulai gerakannya itu pada pukul 02.00WIB dini hari dan sudah mempersiapkan alat-alat untuk melakukan penyerangan. Mereka melakukan perlawanan terhadap petugas dan sasarannya sudah jelas bahwa ini adalah petugas termasuk properti milik kepolisian dan juga asrama. Kami lakukan pemeriksaan di laboratorium forensik. Hasilnya ada dua yang pertama busur panah itu memang sebagian besar adalah korosif atau mengandung karat yang bisa mengakibatkan tekanan tetanus. Apabila mengenai aparat yang kedua dari busur panah ini mengandung racun ini sangat berbahaya," jelas Hengki.
Polisi hingga kini mendalami adanya indikasi kemungkinan peran dari pelaku lain dari luar Jakarta. Diduga, pelaku kerusuhan tersebut merupakan kelompok preman dan massa bayaran.
"Ada beberapa kelompok ya ada yang preman tapi yang lain sedang kita dalami. Memang sudah direncanakan semua itu fix perusuh semua dan juga dibayar," tandas Hengki.
Hengki menambahkan pihaknya sudah melakukan profiling atas peran-peran mereka dalam kerusuhan 21-22 Mei. “Kemarin kita lakukan rekonstruksi untuk mengetahui Peran masing-masing di mana posisi apa yang dilakukan dan sebagainya,” katanya
Tapi, Hengki mengaku belum bisa membeberkan apa saja peran-peran keempatnya. Pasalnya bukan hanyak keempat orang itu, pihaknya sampai sekarang belum rampung memilah peran-peran ratusan perusuh yang telah diciduk. “Karena ini sebagian besar dari luar tapi ada juga yang dari Jakarta sementara kita tangkap yang Jakarta untuk tahu indikasinya bagaimana,” ucap dia lagi.
Polres Metro Jakarta Barat trlah menciduk sebanyak 189 perusuh itu. Dimana empat diantaranya yang baru diciduk pada 30 Mei 2019 kemarin merupakan pelaku perusakan terhadap mobil milik Brimob.
Hal tersebut terlihat saat Polres Jakarta Barat berhasil mengamankan empat orang yang diduga menjadi pelaku perusakan kendaraan Korps Brigade Mobil (Brimob) saat peristiwa kerusuhan 22 Mei 2019 lalu. Selain merusak kendaraan, empat orang ini juga diduga telah mencuri properti yang ada di mobil.
Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Pol Hengki Haryadi mengatakan para perusuh di kawasan Jakarta Barat menggondol beberapa senjata milik polisi saat merusak mobil Brimob.
"Khususnya empat tersangka ini yang melakukan perusakan terhadap kendaraan Brimob dan juga pencurian terhadap properti yang ada di mobil," kata Kapolres Jakarta Barat Kombes Pol Hengki Haryadi kepada rekan wartawan, Jumat, (31/5/2019).
Saat ini, dikatakan Hengki, pihaknya tengah memeriksa ke empat tersangka ini secara intensif. Tidak hanya itu, dalam penangkapan tersangka ini, polisi juga menemukan sejumlah peralatan yang digunakan saat kerusuhan, termasuk alat untuk menyerang asrama Brimob Petamburan.
Hingga kini polisi masih mendalami asal-muasal senjata yang mereka pakai untuk menyerang aparat. Senjata itu mulai dari senjata tajam, benda keras, benda tumpul, bom melotov hingga anak panah yang dilumuri racun ujungnya. Diyakini kuat kalau para perusuh ini memang berniat melakukan penyerangan dan perusakan. Para perusuh sebab baru keluar dini hari bukan saat unjuk rasa terjadi.
"Ya mereka mulai gerakannya itu pada pukul 02.00WIB dini hari dan sudah mempersiapkan alat-alat untuk melakukan penyerangan. Mereka melakukan perlawanan terhadap petugas dan sasarannya sudah jelas bahwa ini adalah petugas termasuk properti milik kepolisian dan juga asrama. Kami lakukan pemeriksaan di laboratorium forensik. Hasilnya ada dua yang pertama busur panah itu memang sebagian besar adalah korosif atau mengandung karat yang bisa mengakibatkan tekanan tetanus. Apabila mengenai aparat yang kedua dari busur panah ini mengandung racun ini sangat berbahaya," jelas Hengki.
Polisi hingga kini mendalami adanya indikasi kemungkinan peran dari pelaku lain dari luar Jakarta. Diduga, pelaku kerusuhan tersebut merupakan kelompok preman dan massa bayaran.
"Ada beberapa kelompok ya ada yang preman tapi yang lain sedang kita dalami. Memang sudah direncanakan semua itu fix perusuh semua dan juga dibayar," tandas Hengki.
Hengki menambahkan pihaknya sudah melakukan profiling atas peran-peran mereka dalam kerusuhan 21-22 Mei. “Kemarin kita lakukan rekonstruksi untuk mengetahui Peran masing-masing di mana posisi apa yang dilakukan dan sebagainya,” katanya
Tapi, Hengki mengaku belum bisa membeberkan apa saja peran-peran keempatnya. Pasalnya bukan hanyak keempat orang itu, pihaknya sampai sekarang belum rampung memilah peran-peran ratusan perusuh yang telah diciduk. “Karena ini sebagian besar dari luar tapi ada juga yang dari Jakarta sementara kita tangkap yang Jakarta untuk tahu indikasinya bagaimana,” ucap dia lagi.
Polres Metro Jakarta Barat trlah menciduk sebanyak 189 perusuh itu. Dimana empat diantaranya yang baru diciduk pada 30 Mei 2019 kemarin merupakan pelaku perusakan terhadap mobil milik Brimob.
Editor | : Himawan Aji |
Foto | : - |
Sumber | : - |
No comments:
Post a Comment