Jakarta, ZONASATU - Mantan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT, Komjen Pol. Drs. Suhardi Alius, MH, mengatakan bahwa pencegahan paham radikal terorisme tentu akan menjadi salah satu tugas pokok BNPT dalam menangkal penyebaran paham radikal terorisme di masyarakat. Salah satu upaya pencegahan paham radikal terorisme di masyarakat yakni membentuk Duta Damai di Dunia Maya yang diikuti para generasi muda.
BNPT sendiri
selama ini telah memiliki sebanyak lebih dari 780 ribu peace ambassador yang tersebar di 13 provinsi. Selain itu pada
tahun 2019 lalu BNPT juga telah membetuk Duta Damai regional yakni untuk
tingkat Asia Tenggara. Dan di bulan
April tahun 2020 lalu BNPT sejatinya membentuk Duta Damai Dunia Maya Global.
Namun akibat adanya bencana pandemi virus Corona atau COVID-19 ini upaya
membentuk Duta Damai Dunia Maya Global yang sedianya digelar pada bulan April
lalu pun ditunda.
Komjen Pol
Suhardi Alius pun berharap Kepala BNPT yang baru Irjen Pol. Dr. Drs. Boy Rafli
Amar, MH, nantinya bisa melanjutkan program yang menjadi pekerjaan rumah untuk
membentuk Duta Damai Dunia Maya Global yang tertunda akibat adanya COVID-19 ini.
Hal tersebut
dikatakan Komjen Pol Suhardi Alius pada
acara serah terima jabatan (sertijab)
dari dirimya sebagai Kepala BNPT kepada penggantinya Irjen Pol Boy Rafli
Amar. Acara sertijab Kepala BNPT ini berlangsung di kantor BNPT yang berada di
salah satu Gedung Kementerian, Jakarta pada Jumat (8/5/2020) siang dengan tetap
mengacu pada protokoler kesehatan akibat panemi virus Corona atau COVID-19 ini.
“Sebagai masukan
buat pak pejabat Kepala BNPT baru,
kita selama ini telah menginisiasi yang namanya Duta Damai Dunia Maya, dan itu range-nya dari mulai
nasional, regional sampai global. Yang sudah kita laksanakan adalah nasional, kemudian yang regional juga sudah
dilaksanakan dengan wilayah ASEAN dan tahun
ini harusnya kita laksanakan secara global, di mana setiap benua akan diwakili
oleh dua atau tiga negara,” ujar Komjen
Pol Suhardi Alius di acara sertijab tersebut.
Tapi karena adanya situasi bencana pandemi COVID-19 ini menurut Komjen Suhardi Alius, sehingga pembentukan Duta Damai global ini dimundurkan
waktunya, dan belum bisa dipastikan apakah bisa dilaksanakan di tahun
2020 ini atau mungkin tahun 2021 mendatang.
“Tapi yang perlu kita ketahui, ada semangat
yang kita akan bangun, yaitu bagaimana kita membangun dunia maya dari anak-anak muda untuk memberikan pemahaman bagaimana mereduksi paham-paham radikalisme di
seluruh dunia, bukan hanya di kawasan nasional tapi rangenya sampai
ke Global,” ujar mantan Kabareskrim Polri ini.
Dimana dengan
adanya Duta Damai Dunia Maya imi menurutnya akan memberikan pemahaman kepada
masyarakat dunia utamanya generasi muda tentang bahaya paham radikal terorisme
ini. “Dengan adanya Duta Damai ini dimana semua masyarakat dunia bisa
memberikan perhatian kepada masalah-masalah
yang bersifat intoleransi
dan radikalisme,” ujar alumni Akpol tahun
1985 ini.
Lebih lanjut
mantan Kapolda Jawa Barar ini mengatakan bahwa keberadaan Duta Damai Dunia Maya
ini tentu sangatlah penting. Hal ini dikarenakan yang menjadi target daripada brainwashing dari kelompok-kelompok
radikal itu adalah kaum anak muda. Oleh sebab itu tentunya dibutuhkan pula para anak
muda sebagai counter dalam membendung
paham-pahan tersebut melalui Dunia Maya.
“Karena anak muda ini kalau di netralisir oleh orang lain
akan susah, tapi kalau dengan bahasa anak muda itu akan lebih
masuk. Karena bahasa yang dipakai oleh mereka itu
akan menjadi masukan kepada generasi muda untuk membentengi
hal-hal yang distruktif, yang jelek atau negatif di
tengah-tengah masyarakat anak muda,” ujar
mantan Kepala Divisi Humas Polri ini mengakhiri..
Atas pernyataan
Komjen Pol Suhardi Alius tersebut, Kepala BNPT yang baru, Irjen Pol Boy Rafli
Amar pun berharap bahwa kegiatan Duta Damai Global ini nanti akan bisa
dilaksanakan jika wabah COVID-19 ini
sudah selesai.
“Benar, karena tujuan kita ini
sebenarnya membangun perdamaian dunia. Jadi perdamaian
dunia adalah cita-cita bangsa. Dan itu, masuk dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Jadi Duta Duta perdamaian itu
untuk memelopori, mengkampanyekan
hidup damai di muka bumi di seluruh dunia dan juga
di seluruh Indonesia. Ini adalah bagian dari misi yang harus dilakukan oleh BNPT,” ujar Irjen Pol Boy Rafli.
Karena sebenarnya
dengan Damai itu menurut mantan Kapolda Papua
ini, dharapkan damai ini dilandaskan
pada sebuah sikap hidup yang harmoni, penuh dengan rasa saling hormat menghormati, penuh dengan rasa toleransi yang tinggi.
“Sehingga duta duta damai internasional ini nantinya bisa menjadi pelopor demi terwujudnya perdamaian
dunia yang abadi,” kata mantan Kepala Divisi
Humas Polri ini mengakhiri
| Editor | : Adri Irianto |
| Foto | : - |
| Sumber | : - |



No comments:
Post a Comment