Papua, ZONASATU - Sebanyak 5 orang dari Organisasi Papua Merdeka (OPM) menyerahkan diri ke Satgas TNI Yonif Para Raider 305/Tengkorak di Wame, Distrik Bruwa, Papua. Kelima anggota OPM tersebut adalah Vandem Wonda, Dekiron Tabuni, Ibetius Tabuni, Terkis Tabuni, dan Dua Tabuni.
Alasan penyerahan diri mereka tak lain adalah rasa takut yang selalu membayangi karena terus dikejar-kejar TNI dan ingin hidup normal layaknya warga negara lainnya sebagai bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Mereka juga merasa tertipu dengan iming-iming uang yang dijanjikan oleh kelompok POW.
Seperti yang disampaikan oleh Kepala Penerangan Kogabwilhan III, Kolonel Gusti Nyoman Suriastawa, lewat keterangan tertulisnya, Jumat (25/7). Ke 5 orang tersebut awalnya termonitor oleh Tim Patroli Pengamanan Kompi Bangau, Satgas Patmas Mobile YPR 305/Tengkorak pada Sabtu, 18 Juli lalu.
Atas perintah Komandan Satgas, tim patroli kemudian melakukan pendalaman dan penyelidikan terhadap keberadaan 5 orang yang dicurigai adalah kelompok separatis OPM.
Satgas TNI itupun akhirnya melakukan pengecekan kepada Kepala kampung Wame Eli Wenda tentang keberadaan 5 orang yang masuk Daftar Pencarian Orang (DPO) di kampungnya.
"Kepala kampung membenarkan jika ke lima orang tersebut adalah orang-orang yang selama ini dicari TNI. Selanjutnya kepala kampung menemui ke lima orang tersebut dengan ditemani tokoh masyarakat untuk diminta menyerahkan diri" ujar Kolonel Gusti.
Sebelumnya, ke lima orang DPO yang menyerahkan diri itu pernah terlibat kontak tembak dengan TNI dan memiliki tugas masing-masing. Seperti Vandem Wonda dengan sepucuk pistol dia pernah memeras dan merampok bahan makanan dari warga. Dekiron Tabuni bertugas sebagai penghubung berbekal Handy Talkie. Kemudian Terkis Tabuni/Yuborak, Telenggan dan Delis/Dua Tabuni pernah melakukan penyerangan ke Polsek Pirime.
Hasil dari penyerahan diri mereka, TNI menyita sebuah HT jenis Werwei, dan 2 buah butir amunisi kaliber 12,7 milimeter sisa gerilya mereka bersama OPM.
Editor | : Indarti |
Foto | : Ist |
Sumber | : - |
No comments:
Post a Comment