Jakarta | ZONASATU - Pemerintahan sipil Myanmar yang digulingkan di kudeta junta militer pada 1 Februari lalu kini dilaporkan membentuk "tentara" sendiri menyusul setelah dibentuknya pemerintahan bayangan bernama "Pemerintah Persatuan Nasional (NUG)".
Dilansir dari AFP, mereka yang pro Aung San Suu Kyi membentuk sebuah "kekuatan pertahanan rakyat", untuk menahan aksi kekerasan yang dilakukan pasukan junta kepada warga pro-demokrasi.
"Pendirian kelompok ini dimaksudkan sebagai pendahuluan untuk membentuk adanya Tentara Persatuan Federal," ungkap NUG dalam sebuah pernyataan yang dikutip Kamis (6/5/2021).
NUG mendapatkan dukungan dari beberapa milisi-milisi etnis perlawanan yang berada di Myanmar. Mereka bersatu untuk melakukan perlawanan terhadap tentara junta.
Milisi mengutuk keras kudeta militer dan penggunaan kekerasan terhadap warga sipil tak bersenjata. Menurut data kelompok pemantau lokal AAPP, setidaknya 770 orang telah kehilangan nyawa dan 4.000 orang ditangkap.
NUG sendiri bekerja di "bawah tanah". Pada April lalu, NUG telah mengumumkan siapa saja yang menjabat sebagai menteri dalam kabinet mereka.
Sebelumnya PBB telah memberikan sinyal akan adanya ancaman perang saudara di Myanmar dimana perang tersebut lebih mengarah pada "Next Suriah".
Diungkapkan oleh Kepala Hak Asasi Manusia (HAM) PBB Michelle Bachelet kemungkinan terjadinya kejahatan kemanusiaan sangat besar. Oleh sebab itu pihaknya mendorong dunia internasional segera mengambil tindakan untuk mendorong junta militer menghentikan apa yang disebutnya "penindasan dan pembantaian ke rakyat".
"Saya sangat khawatir situasi di Myanmar menuju konflik besar-besaran," ujarnya dalam sebuah pernyataan dilaporkan AFP.
"Ada kemiripan yang sangat jelas dengan Suriah di 2011," tambahnya lagi memperingatkan perang saudara di negeri Timur Tengah itu.
Editor | : Indarti |
Foto | : Ist |
Sumber | : - |
No comments:
Post a Comment