Paparkan teknis pelaksanaan PPKM darurat di Jatim, ini arahan Pangdam V/Brawijaya - ZONASATU.CO.ID

Breaking

Home Top Ad

Friday, 2 July 2021

Paparkan teknis pelaksanaan PPKM darurat di Jatim, ini arahan Pangdam V/Brawijaya


Surabaya | ZONASATU
Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Suharyanto memaparkan teknis pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat di Jawa Timur yang berlangsung 3 Juli hingga 20 Juli 2021.

Dalam pelaksanaan apel gelar pasukan di lapangan Makodam V/Brawijaya di Surabaya, Jumat (2/7/2021), Pangdam menjelaskan kebijakan PPKM darurat diambil karena situasi pandemi COVID-19 semakin memprihatinkan.

"Bahkan pada Kamis (1/7/2021), penambahan angka positif COVID-19 menjadi yang tertinggi sejak pandemi menimpa Indonesia di awal tahun 2020," ujar Mayjen TNI Suharyanto.

Apel gelar pasukan digelar secara serentak, di Surabaya Raya, Malang Raya, Madiun Raya, Tapal kuda dan di Mojokerto. Setelah apel, nantinya semua personel akan masuk ke wilayah penugasan di seluruh wilayah kabupaten/kota di Jatim.

"Dari 38 kabupaten/kota di Jatim dibagi, yakni level 3 sebanyak 27 kabupaten/kota dan nantinya anggota akan masuk di Kodim dan Polres dengan total 50 orang. Lalu, ada 11 kabupaten/kota yang masuk di level 4," ucap alumni Akmil tahun 1989 ini.

Menurut mantan Kasdam Jaya ini, meski instruksi Menteri Dalam Negeri belum keluar, pihaknya berinisiatif mengambil kebijakan terlebih dahulu sambil menunggu aturan resmi yang akan diberlakukan.

"Untuk level 4 ini tingkatnya lebih gawat, artinya penyebaran COVID-19 lebih tinggi. Dan nantinya anggota masuk ke RT/RW, dengan total pasukan berbeda-beda disesuaikan dengan ancaman penyebaran di sana," katanya.

Tugas personel, kata dia, memperkuat empat pilar pelaksanaan PPKM darurat di suatu wilayah, yakni kepala desa, dokter puskesmas, Babinkantibmas dan Babinsa.

Nantinya empat pilar ini akan melaksanakan "5M" di desa tersebut, seperti masyarakat yang belum memakai masker, dan kerumunan lebih dari tiga orang harus dibubarkan.

"Ada yang makan di warung tidak boleh, namun harus dibawa pulang, dan jam 20.00 WIB tutup. Masyarakat tidak boleh ibadah jamaah di masjid terlebih dahulu dan harus ditutup, serta tempat wisata juga harus tutup," kata mantan Komandan Korem 051/Wijayakarta ini.

Anggota yang diterjunkan, lanjut dia, juga akan membantu bidan desa untuk melakukan testing yakni mencari orang-orang yang terkonfirmasi COVID-19.

"Kemudian tracing nantinya oleh Babinkamtibmas dan Babinsa sehingga anggota yang diterjunkan ini tugasnya membantu," tutur perwira tinggi yang pernah menjabat sebagao Komnandan Kodim 0832/Surabaya Selatan ini.


Di lapangan nantinya, jika ditemukan orang tanpa gejala, tidak boleh langsung dibawa ke rumah sakit rujukan, tapi dilakukan isolasi di posko PPKM di setiap RT.

"Jika memang sudah berat, maka orang tersebut harus mendapatkan perawatan ke RS yang dipusatkan di kabupaten dan harus koordinasi dengan pihak puskesmas," tutur mantan Komandan Yonif Raider 500/ Sikatan ini .

Lebih lanjut, jika di tempat isolasi RT sudah penuh maka masyarakat dibawa ke tempat isolasi dan karantina di tingkat kabupaten/kota, dan setiap pintu masuk RT/RW juga diperiksa.

"Anggota harus bisa memberikan contoh, edukasi dan sosialisasi penerapan protokol kesehatan ke masyarakat, mudah-mudahan dalam dua pekan bisa turun, karena target dari Pemerintah Pusat harus terjadi penurunan COVID-19 sebanyak 10 ribu per hari," kata pria yang juga pernah menjadi Komandan Yonif 516/Caraka Yudha ini.

"Jika di Jatim bisa turun maka tak akan diperpanjang. Namun, jika masih tinggi kemungkinan bisa diperpanjang," kata Pangdam menambahkan.

Sementara Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elistianto Dardak yang turut hadir pada apel tersebut menambahkan pihaknya mengapresiasi gerak cepat yang dilakukan aparat TNI-Polri di Jatim. Emil menyebut persiapan pasukan ini telah dilakukan sebelum adanya instruksi Mendagri.

"Kata kuncinya adalah perkuatan. Tanpa sinergi TNI-Polri sulit sekali. Kita punya pengalaman dengan PSBB, operasi Yustisi, PPKM sampai PPKM Mikro. Semua pengalaman itu ada yang berhasil, tapi ada juga yang bisa disempurnakan. Salah satunya yang kami lihat sangat jelas dan nyata adalah, semuanya diupayakan sudah terjawab dari penyampaian beliau," bebernya.

Tak hanya itu, Emil juga mengajak seluruh masyarakat ikut serta perjuangan aparat TNI-Polri dalam upaya memutus mata rantai penularan COVID-19 di Jatim.

"Dua ribuan pasukan ini kekuatan yang luar biasa untuk mensukseskan PPKM Darurat," pungkasnya.

Apel tersebut juga dihadiri  Wakapolda Jatim, Brigjen Pol Slamet Hadi Supraptoyo serta Plh Sekdaprov Jatim, Heru Tjahjono. Untuk pasukan Apel yakni dari jajaran TNI dan Polri. 

Editor: Setiawan
Foto: -
Sumber: -

No comments:

Post a Comment

Post Bottom Ad


UNESCO menyebutkan Indonesia berada diurutan nomor dua dari bawah soal literasi dunia yang berarti penduduk Indonesia memiliki minat baca yang sangat rendah yaitu 0,001% atau dari 1.000 orang hanya 1 orang yang rajin membaca. Yuk, perkaya literasi dan biasakan membaca sampai selesai.

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?