JAKARTA – Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri
mengingatkan Presiden Joko Widodo tentang adanya penumpang gelap dalam
pemerintahan. Pernyataan tersebut mengisyaratkan adanya perebutan pengaruh demi
merebut kekuasaan.
Pengamat Politik
Center Strategic of International Studies (CSIS) Philips J. Vermonte
mengatakan, berebut pengaruh untuk merebut kekuasaan adalah hal yang biasa.
"Apalagi, dalam pemerintahan yang demokrasi," ujarnya dalam sebuah
diskusi di Jakarta, Sabtu (11/4).
Namun, seharusnya
perebutan pengaruh itu dijadikan sebagai bangunan politik dan tidak berujung
pada pergantian kekuasaan tanpa melalui jalan pemilu. "Jangan sampai hal
itu terjadi. Sebab, sudah jelas sistem pemerintahan kita itu presidensial yang
berjalan lima tahun," tandas Philips.
Wakil Ketua Fraksi
Nasdem Johnny G Plate juga berpendapat senada. Dia mengatakan, perebutan
pengaruh dalam politik dianggap penting untuk mencapai tujuan merebut
kekuasaan. "Saya kira betul, bila partai itu harus berebut pengaruh.
Bahkan, masyarakat juga bisa melakukan itu," paparnya.
Namun, menurut
dia, berebut pengaruh itu hanya sebagai alat sikap kritis bila ada hal yang
dianggap tidak prorakyat dalam pemerintahan Jokowi. Sehingga, muaranya adalah
keberhasilan pemerintahan Presiden Jokowi.
Ketua Bidang Hukum
DPP Pro Jokowi (Projo) Sunggul Hamonangan Sirait berharap, adanya perebutan
pengaruh itu tidak akan memengaruhi kekuasan Jokowi sebagai presiden.
"Sehingga, Jokowi dapat bertahan lima tahun," ucapnya.(Jawapos)



No comments:
Post a Comment