![]() |
| Prajurit batalyon infanteri 900 Raider |
Zonasatu.co.id - Kelompok bersenjata di Papua menyandera dua anggota TNI
di Kabupaten Paniai pada Selasa pagi waktu setempat. Saat itu, dua anggota TNI
yang tidak mengenakan seragam dinas akan pergi berbelanja ke pasar.
Keduanya adalah Serda Lery, anggota Koramil Komopa dan
Prada Sholeh, anggota Kostrad 303/Raider yang bertugas di Pos Komopa.
"Penyanderaan betul," kata Kadispenad Brigjen
Wuryanto, kepada merdeka.com,
Rabu (27/5).
Tapi, kata Wuryanto, kedua anggota berhasil kabur dari
lokasi penyanderaan tadi malam. Saat bersamaan ibu Elda, seorang guru yang juga
sempat ditahan sudah dilepas. Sebelumnya, penyandera mengaku telah memasak 2
anggota TNI yang ditangkap.
"Jadi disandera pagi, kemudian diketahui malam. Jam
19.00 itu anak ibu Elda telepon ke ponsel Ibu Elda tapi yang terima penyandera.
Katanya enggak usah dicari karena mereka akan dimasak. Tapi beberapa saat
kemudian, anak ibu Elda yang kebetulan polisi menghubungi dan memastikan ibu
Elda sudah dilepas sejak pukul 20.50 waktu setempat," terangnya.
"Nah untuk anggota berhasil melarikan diri dan kabar
terakhir yang kita terima pukul 11.30 waktu setempat keduanya sudah bergabung
lagi ke pos-nya," tambahnya.
Dia memastikan kondisi kedua anggota cukup sehat. Untuk
Ibu guru Elda dilepas di Kampung Darouto, Paniai Timur. Sedangkan, dua anggota
tidak dijelaskan ditemukan di mana.
Dihubungi terpisah, Kapuspen TNI, Mayjen Fuad Basya, saat
dihubungi menyebut dalam pelariannya dua anggota sembunyi di satu tempat.
Belajar dari kasus ini, kata dia, semua anggota diminta tetap waspada.
Sebelumnya, Pangdam XVII Cenderawasih Mayjen TNI Fransen
Siahaan menceritakan kejadian penyanderaan berawal saat kedua anggota itu
bersama warga lainnya berbelanja dengan menggunakan perahu motor (speed boat).
Awalnya ada satu warga sipil yang ikut disandera bersama anggota TNI, yakni
Elda Sanadi yang bekerja sebagai guru di SD Inpres Kamopa namun saat ini sudah
dibebaskan.
Ia menjelaskan sesaat setelah menerima laporan itu
komandan koramil setempat kembali menelepon ke nomor itu yang kemudian dijawab,
"Kedua anggota TNI sudah dimasak".
"Jawaban kelompok bersenjata itu seakan mereka tidak
memiliki iman", kata Pangdam.(Merdeka)


