Zonasatu.co.id - Pada awal Juli 2105 ini, kota Sankt
Petersburg kembali menyelenggarakan pameran militer kelautan internasional
Euronaval. Sejumlah alasan objektif, baik politis maupun ekonomi, membuat
banyak perusahaan asing pengembang dan produsen senjata dan peralatan militer
angkatan laut tidak bepartisipasi dalam pameran kali ini. Namun demikian,
beberapa perusahaan dalam negeri berhasil menarik perhatian. Redaksi akan
menyajikan berita paling menarik dari pameran militer kelautan internasional
ini.
Di antara yang ditampilkan di stan United
Shipbuilding Corporation dan perusahaan-perusahaan industri perkapalan Rusia
lainnya, ada beberapa maket yang menarik perhatian, seperti konsep kapal
permukaan tempur yang prospektif, frigate serbaguna dari Proyek 22356, versi
modern dari korvet Proyek 20382, platform dasar laut berkecepatan tinggi dengan
rongga udara bagian bawah KBK-1200, dan tentu saja kapal selam Piranha-T.
Di luar pameran, Angkatan Laut Rusia dan
kementerian juga menyediakan beberapa lusin kapal dan perahu dengan beraneka
ragam fungsi. Di antara kapal-kapal tersebut, yang paling menarik adalah kapal
selam terbaru bertenaga diesel Proyek 636.3 Stary Oskol, Proyek 20380 korvet
Stoyky, sejumlah proyek kapal laut 12150 Mangust, proyek kapal patroli 03160
Raptor yang dipersenjatai dengan unit remote control yang unik, peluncur granat
otomatis, proyek antisabotase 21980 Grachonok, dan lain-lain.
Selain itu, ada pula kapal laut penyapu
ranjau generasi terbaru, yaitu Aleksander Obukhov yang masuk ke dalam proyek
12700. Kapal ini memiliki fitur unik berupa badan kapal yang terbuat dari kaca
serat (fiberglass), dilengkapi dengan pukat, dan mampu dioperasikan dari jarak
jauh sebagai "Storm" Rusia.
Salah satu topik utama yang dibahas di
pameran dagang tersebut, yaitu pembuatan kapal induk Rusia yang dikenal dengan
sebutan Proyek 23000E Storm. Meskipun kapal ini baru akan dibangun pada tahun
2018, ketertarikan pengunjung kepada kapal laut tersebut sangatlah besar.
Berdasarkan modelnya, Storm adalah kapal
induk Rusia yang sangat menjanjikan. Kapal laut dengan berat keseluruhan
sekitar seratus ribu ton ini akan memiliki dua papan lompat (berada di moncong
kapal dan di sudut dek penerbangan) dan dua ketapel untuk menerbangkan berbagai
pesawat terbang. Kapal induk ini juga dapat menampung kapal perang generasi
kelima, pesawat dengan pendeteksi radar, dan juga pendaratan pesawat di
arester.
Kapal induk Storm sanggup menampung hingga
90 pesawat dan helikopter dari berbagai jenis. Sementara, pengelolaan
penerbangan akan dilakukan melalui dua menara kontrol yang tersedia di atas
kapal laut itu sendiri.
Kapal induk ini akan memanfaatkan sumber
energi bertenaga nuklir yang sangat potensi menghasilkan energi besar, yang
menurut perkiraan para ahli bisa digunakan untuk mengoperasikan ketapel
elektromagnetik di kapal laut. Laporan mengenai perkembangan sistem ini
dikabarkan berjalan lancar. Kapal induk ini rencananya juga akan mempunyai
pembangkit listrik tenaga nuklir yang akan dipertahankan untuk uji coba di
kapal perusak "Leader".
Di sisi lain, kemungkinan penerapan sejumlah
pembangkit listrik gabungan, termasuk nuklir dan turbin gas ke dalam kapal ini,
sedang ditinjau lebih jauh. Dalam hal ini, kapal induk akan diberikan
"quick start" yang dengan cepat mengatur turbin gas dan dengan
gerakan penuh kapal induk akan mendapatkan energi nuklir yang siap digunakan
saat beroperasi di lautan.
"Perisai" Api untuk Kapal
Sebuah berita yang tersebar pada saat
pameran mengatakan bahwa produsen kapal akan mengeluarkan versi kapal laut dari
rudal jarak pendek antiroket dan misil "Pantsir-S1". Kepala perancang
sistem pertahanan udara berbasis laut Biro Instrumen Desain A, Shipunova
Alexander Zhukov, mengatakan, "Kompleks ini tengah dimasukkan ke dalam
rangkaian produksi," katanya kepada TASS.
Kompleks ini mendapat sebutan sebagai
"Pantsir-M". Kompleks ini dilengkapi dengan roket yang bisa
diluncurkan dari daratan dan juga rudal "Hermes-K" yang mengarah pada
target saat data diterima dari pesawat tak berawak (UAV).
Pada waktu yang sama, tembakan artileri
kompeks ini dapat menembus pertahanan udara musuh. Amunisi dengan modul serupa
yang berada di kapal laut hanya tersedia beberapa saja, termasuk 32 rudal.
Modifikasi rudal "Pansir-ME" untuk
ekspor membangkitkan minat besar di antara mitra lama Rusia di bidang kerja
sama teknik dan militer, serta untuk klien-klien baru ke depannya. Ketertarikan
ini dikarenakan "Pantsir" (Perisai) laut dapat diganti dengan sistem
serupa yang digunakan armada asing.