![]() |
Kantor Majelis Ulama Islam |
Jakarta
(Zonasatu.co.id) - Wakil
Sekretari Jendral Majelis Ulama Indonesia (Wasekjen MUI) KH. Tengku Zulkarnain
menyambut baik kesepakatan damai antara Gereja Injil di Indonesia (GIDI) dengan
umat muslim di Kabupaten Tolikara yang dilakukan dengan cara adat.
"Dengan
bersatunya tokoh-tokoh agama dan telah diselesaikannya masalah Tolikara secara
adat itu memang tujuan kita agar tercapai kedamaian sampai hari kiamat,"
ujarnya di Jayapura, Kamis.
Zulkarnain yang
ditemui usai memberikan siraman rohani pada acara Halalbihalal Pemerintah Kota
Jayapura di Kantor Wali Kota Jayapura menegaskan agar semua pihak dapat menahan
diri guna menghindari kejadian serupa terulang kembali.
"Jangan ada
lagi masalah-masalah yang memalukan kita," cetusnya.
Mengenai
permintaan pihak GIDI dan Umat Muslim Tolikara agar proses hukum yang diproses
oleh Polda Papua dihentikan, Zulkarnain menyataka, hal tersebut sepenuhnya
diserahkan kepada pihak yang berwajib.
"Sepenuhnya
kami serahkan kepada kuasa hukum karena kami dari tokoh agama tidak berhak
mencampuri proses hukum, jadi proses hukum serahkan kepada penegak hukum,"
katanya.
Sebelumnya, para
tokoh agama di Provinsi Papua telah menyepakati bahwa permasalahan yang terjadi
di Kabupaten Tolikara akan diselesaikan secara adat.
"Kami
menyetujui dan menyepakati bahwa yang pertama adalah masalah Tolikara akan kami
selesaikan secara adat dengan damai, aman, untuk sekarang dan seterusnya,"
ujar Presiden Gereja Injil di Indonesia (GIDI) Dorman Wandikmbo.
Sementara Tokoh
Agama Islam di Kabuapten Tolikara Ustad Ali Muhtar sepakat agar penyelesaian
masalah di Tolikara dilakukan secara adat.
"Kami
mewakili umat muslim dan selaku tokoh agama Islam yang ada di Tolikara menyampaikan
bahwa insiden yang terjadi di Tolikara diselesaikan secara damai dan kami
setuju bahwa insiden tersebut bukan masalah SARA atau agama," ujarnya. (ARS/Antara)