
Sesungguhnya,
tantangan ini bukanlah sesuatu yang benar-benar baru, karena di era 80-an,
ajang reli di Tanah Air kerap dilangsungkan pada malam hari. Diikuti oleh
sebanyak 82 starter, hari pertama ajang Pertamax Sprint Rally Championship 2016
yang memperlombakan dua special stage ini berlangsung cukup kompetitif.
Dari
82 starter, tercatat 28 merupakan starter kelas seeded dan 54 starter dari
kelas non seeded. Melalui dua special stage (SS) yang dijalankan, para pereli
harus melalui lintasan dengan jarak tempuh lebih kurang lima kilometer.
pereli
andalan Pertamax Motorsport Team, Rizal Sungkar yang turun ke dalam dua kelas
berbeda, yaitu Maxi N dan Maxi J, tampil begitu maksimal sehingga dirinya
berhasil keluar sebagai yang tercepat di dua kelas tersebut.
Di
kelas Maxi N, Rizal bersama navigatornya Endrue Fasha yang turun dengan
menggunakan mobil Mitsubishi Lancer Evolution X mencatatkan total waktu 3 menit
24,6 detik. Lalu di kelas Maxi J, Rizal yang kali ini turun bersama
navigatornya M Redwan dengan memakai mobil Mitsubishi Pajero Sport mendapatkan
total waktu 3 menit 28,3 detik.
Atas
hasil yang berhasil diraih, Rizal mengaku sangat puas di berbagai hal seperti
mobil, tim mekanik, serta dukungan kawan-kawan terdekat. “Saya sangat bersyukur
atas hasil ini. Reli di malam hari sudah saya impikan sejak dulu. Terakhir saya
melakukan reli malam hari kurang lebih 15 tahun lalu. Dan sejujurnya, sprint
rally pada malam hari merupakan karakter favorit saya. Semoga saya bisa
mempertahankan hasil ini di hari kedua.” ungkap Rizal.
Di
Sabtu (4/6), para pereli masih diharuskan menjalani empat special stage dengan
jarak tempuh 20 kilometer. Mereka diberi kesempatan untuk melakukan survei
trayek balik arah mulai dari pukul 6.30 hingga 8.00 WIB.
“Seri
pertama merupakan hasil yang sangat baik untuk Pertamax Sprint Rally Team.
Meskipun sempat mengalami masalah clutch master di kelas Maxi J, namun kami
masih dapat mencapai posisi kedua. Begitu juga di kelas Maxi N, di mana kami
bisa keluar sebagai juara,” kata Rizal
“Semua
kami lakukan dengan maksimal karena persiapan juga terasa tepat. Mudah-mudahan
di seri berikutnya, kami bisa mempertahankan hasil ini dan dapat keluar sebagai
juara umum di akhir tahun. Saya pun senang atas konsep pembinaan bagi pereli
non seeded di kejuaraan kali ini, di mana mereka dapat penuh antusias dan
tampil dengan sangat baik,” tambahnya.
Sementara
di kelas Super 16-F16, pereli non seeded Advannov Agung P dengan navigatornya
Zinedine Doohan berhasil menjadi yang terdepan dengan total catatan waktu 3
menit 47,4 detik. Advannov dan Zinedine berhasil mengalahkan pereli seeded B,
Yoyok dan navigatornya Ibenzani yang berada di posisi kedua dengan torehan
waktu 3 menit 50,2 detik. Adapun di peringkat ketiga kembali diduduki oleh
pereli non seeded, yaitu Tito Kartowisastro dengan navigatornya Andi Rendy
dengan catatan waktu 3 menit 54,1 detik.
Lalu
di kelas lainnya, Super 16-R16, pereli seeded B Hery Agung dan navigatornya
Arief Go berhasil menjadi yang terdepan meski mendapatkan handicap. Total
catatan waktu mereka adalah 3 menit 56,1 detik. Di posisi kedua dan ketiga
ditempati oleh para pereli non seeded; Robby Prakoso dengan navigatornya Faried
H di urutan kedua dengan total catatan waktu 3 menit 56,1 detik dan Jeffry
Wibisono serta navigatornya Markus Wirawan di tempat ketiga dengan total raihan
waktu 4 menit 00,2 detik.