Panas
teriknya matahari mendominasi jalannya perlombaan. Mempertandingkan empat
special stage (SS), dengan total jarak tempuh 20 kilometer, event yang digagas
oleh Pertamax Motorsport ini berlangsung seru sekaligus kompetitif. Cuaca panas
menyebabkan lintasan menjadi kering, ditambah dengan pereli-pereli yang tetap
tampil agresif di beberapa hairpin turn,
menyebabkan Sirkuit Tembong Jaya diliputi debu tebal.
Lewat
hasil-hasil yang terdapat di putaran pertama ini, terlihat jika para pereli di
kelas non seeded berhasil memberikan perlawanan berarti kepada pereli-pereli di
kelas seeded A maupun seeded B. Turun di kelas Maxi J (Jeep), pereli Rizal Sungkar dengan co-driver M. Redwan yang tampil
memukau di hari pertama, kali ini mengalami masalah dengan clutch master Pajero
Sportnya yang menyebabkan dirinya harus bersusah payah di SS 3.
Rizal
pun diganjar dengan penalti selama sepuluh detik. Kendala ini dimanfaatkan
dengan baik oleh pereli non seeded, Bimo Pradikto dan navigatornya Fredrik yang
pada akhirnya keluar sebagai juara di kelas Maxi J. Bimo mencatatkan total
raihan waktu 17 menit 35,9 detik.
Sementara
Rizal berada di posisi kedua dengan total torehan waktu 17 menit 49,3 detik.
Adapun di posisi ketiga kembali diduduki oleh pereli non seeded, Felix Gonadi
dan navigatornya Jordan Johan dengan total catatan waktu 18 menit 20,9 detik.
Pada kelas ini, pereli-pereli non-seeded cukup mendominasi
Prestasi
gemilang pereli non seeded berlanjut di kelas Super16 yang diperuntukan bagi
mobil bermesin di bawah 1600cc. Tito Kartowisastro dan navigatornya Andi Rendy
yang turun di kelas F16 berhasil menjadi yang terdepan dengan meninggalkan dua
pereli seeded di belakangnya, yaitu Advannov Agung P dengan navigatornya
Zinedine Doohan di posisi kedua dan Yoyok dengan co-driver Ibenzani di posisi
ketiga. Tito Hasil ini kembali menjadi bukti bahwa para pereli non seeded
memiliki daya juang tinggi dengan tampil begitu maksimal.
Baik
Bimo Pradikto maupun Tito Kartowasastro mengakui bahwa aturan handicap bagi
Seeded A dan Seeded B memberikan motivasi bagi pereli pemula seperti mereka untuk
dapat bersaing di peringkat atas. Keduanya pun berharap Pertamax Sprint Rally
Championship 2016 akan terus digelar sehingga selalu dapat memberi peluang dan kesempatan bagi pebalap
pemula.
Sementara
itu, di kelas Maxi N, kembali pereli nasional Rizal Sungkar bersama
navigatornya Endrue Fasha dari Pertamax Motorsport Team dengan memacu
Mitsubishi Lancer Evolution X berhasil mempertahankan catatan waktu teratas
yang ia dapat di hari pertama. Rizal keluar sebagai juara dengan total torehan
waktu 17 menit 23,1 detik.
Terkait
Pertamax Sprint Rally Championship 2016 yang juga merupakan event pembinaan
sekaligus kesempatan unjuk gigi bagi para pereli muda, Rifat Sungkar selaku
direktur Pertamax Motorsport menjelaskan, inti dari Pertamax Motorsport Program
ini adalah pembinaan.
“Dan
seri pertama Pertamax Sprint Rally Championship 2016 memberikan hasil yang kami
harapkan. Menurut saya, hasil ini menjadi bukti bahwa semua memiliki kesempatan
untuk menjadi pemenang. Melalui Pertamax Motorpsport Program juga, kita harus
bersama-sama mengedepankan konsep from nobody to somebody dan from zero to
hero. Para pereli baru yang tampil inilah yang nantinya dapat menggantikan saya
dan juga Rizal,” ujar Rifat.
Sementara
itu Kabid Olahraga Mobil Ikatan Motor Indonesia (IMI), Poedio Oetojo, yang
turut hadir menyaksikan perlombaan ikut memberikan komentar terkait program
Pertamax Motorsport.
“Adanya
kegiatan ini tentunya membuat kalendar kegiatan IMI semakin bertambah. Untuk
itu, ide yang sangat baik, perlu kita dukung karena tujuannya adalah untuk
mencari pereli-pereli baru. Harapannya mereka dapat diperkenalkan sejak dini
mengenai aturan, kedisiplinan yang seharusnya agar dapat memahami tata cara sprint rally itu,” kata Poedjo.


