“Kirab Kereta Kencana Ki Jaga Raksa pembawa Bendera
Pusaka dan Teks Proklamasi yang dibawa oleh 2 orang personel Paskibraka ini
berjalan beriringan dari sisi Utara Monas menuju lapangan halaman Istana untuk
diserahkan kepada Ajudan Presiden RI untuk diletakkan dimeja kehormatan mimbar
Presiden RI,” tutur Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.
Pelibatan Kereta Kencana yang dikawal oleh pasukan
berpakaian adat tradisional dengan membawa lambang-lambang kerajaan yang pernah
ada di bumi Nusantara sebagai simbol bahwa perjuangan merebut kemerdekaan
Republik Indonesia telah dirintis sejak dulu oleh para raja-raja di Nusantara.
“Kemerdekaan itu diperjuangkan oleh kerajaan-kerajaan
lebih dari 350 tahun lalu,” demikian ungkap panglima TNI saat menjawab
pertanyaan awak media di sela-sela gladi kotor (13 Agustus 2016).
Lebih lanjut Panglima TNI mengatakan Kirab Kereta
Kencana Ki Jaga Raksa diiringi satu kelompok Marcing Band Universitas Negeri
Jakarta (UNJ), kemudian kelompok 71 dari Paskibra SMA Jakarta dan Depok serta
dikawal oleh 8 (delapan) ekor kuda dengan formasi 2 ekor kuda di depan dan 6
ekor kuda di belakang. Selanjutnya disusul kelompok 45 (empat lima) dari
personel Paspampres berpakaian adat tradisional dan ditutup oleh barisan
pembawa lambang-lambang kerajaan. (Klik disini untuk foto lengkapnya)
Menurut Jenderal TNI Gatot Nurmantyo bahwasanya Kereta
Kencana Ki Jaga Raksa dibuat di Yogyakarta pada tahun 2011 dalam rangka
membangun peradaban baru Kabupaten Purwakarta. “Pembuatan Kereta Kencana
tersebut sebagai bentuk penghormatan terhadap leluhur masyarakat Sunda, yakni
Maharaja Sri Paduka Siliwangi atau lebih dikenal dengan Prabu Siliwangi,”
tegasnya.
“Sejak dulu masyarakat Sunda mengagumi dan
mempertahankan filosofi Prabu Siliwangi yaitu Silih Asah (Saling Menajamkan
Pikiran), Silih Asih (Saling Mengasihi), dan Silih Asuh (Saling Membimbing),”
pungkas Panglima TNI.
Keterlibatan satuan TNI dalam mengawal prosesi
pengambilan dan penyerahan duplikat Sangsaka Merah Putih dan Teks Proklamasi
diwakili oleh satuan Denkavkud TNI AD Parompong, Bandung dengan mengerahkan 8
(delapan) ekor kuda pilihan beserta prajurit penunggangnya dibawah pimpinan
Lettu Kav Nunut Setyowadi yang sehari hari berdinas sebagai Danki di Denkavkud. (Puspen TNI)


No comments:
Post a Comment