![]() |
| Risma Tri Rismaharini Walikota Surabaya (Foto : Tribunnews) |
"Saya jangan ditarik-tarik ke pemilihan Gubernur
Jakarta karena justru membuat suasana semakin gaduh. Saya tidak pernah
pamit," Ungkapnya.
Risma menjelaskan dirinya meminta maaf kepada warga
Surabaya mengingat ini adalah hari terakhir bulan Syawal dan tidak ada
kaitannya dengan pamitan menuju kursi Pilkada.
"Meminta maaf kepada siapa saja, termasuk hadirin di
satu acara, pasti saya lakukan. Sebagai pemimpin pasti ada kekurangan sehingga
wajar minta maaf. Terlebih lagi hari ini adalah hari terakhir bulan Syawal.
Minta maaf, kok, dibilang pamit. Bisa marah warga Surabaya,"
ujarnya saat menghadiri acara peluncuran Kampung KB di RW XII Sidotopo Jaya,
Semampir, Kamis (4/8/2016).
Walikota Surabaya ini merasa masih banyak programnya yang
belum tuntas dan tidak ingin terbengkalai akibat pencalonan dirinya ikut bursa
pencalonan Pilkada, dia juga tidak ingin langkahnya mengecewakan warga
Surabaya.
Pencalonan Risma
Hak Preogratif Ketum DPP PDIP
Terkait kabar permintaan maaf Risma ke warga Sidotopo
yang dihubungkan pada rencana pencalonan dirinya ke Pilkada DKI Jakarta, Wakil
Ketua DPC PDIP Surabaya Didik Prasetiyono menanggapinya biasa-biasa saja.
"Sebenarnya bukan wewenang kami menyikapi Pilkada
DKI. Lebih pas kalau DPP soal Bu Risma ke DKI. Termasuk kalimat minta maaf
itu dikaitkan dengan running ke DKI," ujar Wakil Ketua DPC PDIP Surabaya Didik Prasetiyono dikutip
dari Tribunnews, Kamis (4/8/2016).
Dalam keterangannya Didik juga menjelaskan jika
pencalonan Risma adalah hak preogratif Ketua Umum DPP PDIP sepenuhnya dan tidak
ada yang bisa mencampurinya.
"Soal pencalonan Bu Risma itu hak prerogatif Ketua Umum DPP PDI
Perjuangan. Siapa pun tak punya wewenang untub urusan itu," kata Didik.



No comments:
Post a Comment