
“Dalam membangun kewaspadaan terhadap radikalisme dan terorisme kita juga harus
menyadari kehadiran radikalisme di tengah masyarakat Indonesia yang dinamis.
Sementara kita juga menghadapi tantangan global terorisme yang luar biasa,” ujar
Kepala BNPT, Komjen Pol Suhardi Alius dalam paparanya saat acara yang digelar
di Gedung Griya Agung, Palembang, Kamis
(3/8/2017).
Alumni Akpol 1985 yang pernah menjabat sebagai Kabareskrim Polri ini menekankan
optimalisasi fungsi Kominda dalam mendeteksi benih-benih terorisme dan
radikalisme. Terlebih dengan akan dihelatnya Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada)
serta pesta olahraga akbar Asean Games, yang dimana setiap keramaian akan dapat
menjadi sasaran aksi terorisme.
“Kita ini berhadapan dengan ideologi, dan targetnya penyebarannya itu anak
muda, adanya radikalisasi di lingkungan remaja dalam tingkat keluarga dan
pendidikan. Pola baru terorisme zaman sekarangpun menggunakan media sosial,
social messenger bahkan ada rekrutmen terbuka dan bai’at online,” ujar mantan
Kapolda Jawa Barat..
Untuk itu pria yang juga pernah menjadi Kadiv Humas ini mengingatkan agar Kominda dan Kepolisian
Daerah selalu waspada akan bahaya yang dapat mengancam kedamaian masyarakat dan
dapat mendukung keamanan masyarakat di masa mendatang.
“Kalau merasa ada gerak-gerik yang tidak biasa dari lingkungan sekitar kita,
lebih baik kita ingatkan dan laporkan. Karena lebih baik mencegah sebelum
kejadian,” kata mantan Wakapolda Metro Jaya ini.
Dalam kunjungannya ke Palembang, Kepala BNPT juga menyempatkan menghadiri
acara uji publik terhadap buku petunjuk dalam rangka penindakan aksi terorisme
yang diselenggarakan di Hotel Aryaduta. Palembang. oleh Kedeputian II bidang
Penindakan dan Pembinaan Kemampuan BNPT, Kamis (3/8/2017)
Di acara tersebut Kepala BNPT mengatakan, pelaku aksi terorisme
terus berusaha mengembangkan modus dan operandi baru
dalam melancarkan aksinya. Bahkan bukan tidak mungkin kedepannya nanti pelaku aksi
terorisme akan menggunkan bahan kimia, biologi, radioaktif dan
nuklir (kbrn) dalam melakukan akisnya.
“Kedepannya nanti penggunaan KBRN bukan tidak
mungkin akan terjadi. Melihat potensi ancaman ini maka seluruh kekuatan di
kewilayahan perlu disiagakan dan perlu adanya peningkatan kemampuan bagi para
stake holder di wilayah untuk menghadapi segala kemungkinan bentuk ancaman yang
akan dihadapi,” ujar pria kelahiran Jakarta, 10 Mei 1962 ini .
Mantan Kapolres Metro Jakarta Barat dan Depok ini. mengatakan, dengan akan
diselenggarakannya even olahraga Asian Games 2018 yang akan digelar di
Palembang maka kegiatan ini bisa menjadi momentum agar kota Palembang dan
provinsi Sumsel pada umumnya untuk bersiap diri dalam menghadapi event besar
itu nanti. Karena potensi ancaman terorisme yang dapat terjadi dalam event ini
cukup besar.
“Aparat pengamanan dan semua stake holder yang ada di palembang perlu
memberikan perhatian khusus terhadap potensi ancaman tersebut yang mungkin
terjadi, baik dalam hal sistem keamanan penyelenggaraan, pengawalan atlet dari dan menuju lokasi
kegiatan, dan pengamanan terhadap tamu VIP,” ujarnya.
Untuk itu dirinya sangat mengapresiasi pelaksanan kegiatan yang digelar
sejak Selasa (1/8/2017) hingga Jumat (4/8/2017) besok. “Kegiatan seperti ini
tidak hanya akan digelar di Palembang saja, tentunya daerah lain juga perlu diadakan
kegiatan seperti ini mengingat ancaman terorisme sekarang ini semakin tinggi,”
kata mantan Kadiv Humas Polri ini (Adri Irianto)
No comments:
Post a Comment