
Dalam loma yang akan menempuh jarak sejauh 39 Km ini, ratusan
perenang ini akan memulai aksinya di malam hari dari Dermaga Pelabuhan PT.
Bandar Bakau Jaya, Bakauheni Lampung, Jum’at (2/3/2018) pukul 21.00 hingga tiba
di finish, Sabtu (3/3/2018) sekitar pukul 09.00-11.00 WIB di Pantai Tj. Sekong,
Dermaga PT. Jumbo Power Int. Merak, Banten.
"Mengingat
cuaca buruk pada bulan November dan Desember lalu, maka event lomba renang dan
dayung ini kami tunda sampai tanggal 2 Maret 2018," tutur Komandan Korps
Marinir (Dankormar), Mayjen TNI (Mar) Bambang Suswantono dalam jumpa persnya di
Graha Marinir Jakarta, Rabu (7/2/2018),.
Tema
yang diangkat pada lomba tahun ini adalah 'Laut Pemersatu Negeriku'. "Jika
laut memisahkan pulau-pulau, maka bagi kami, laut sebagai pemersatu
negeri," kata mantan Komandan Paspampres ini,
Dijelaskan
pria yang pernah menjadi Wadan Paspampres ini, ada tiga faktor luar yang bisa
mengganggu jalannya lomba. “Arus gelombang tidak menentu, muncul pusaran air,
dan gangguan hewan laut bakal jadi tantangan," terang alumni AAL tahun
1987 ini.
Dikatakannya,
untuk menjaga keamanan dan keselamatan para peserta lomba, mengingat tingkat
kesulitan dan tantangan lomba yang cukup besar di antaranya karena dilaksanakan
malam hari dalam cuaca dan gelombang Selat Sunda yang tidak menentu,
“Panitia
menyiapkan helikopter, kapal perang, dan puluhan perahu karet maupun Sea Rider
yang akan memantau peserta sepanjang lintasan lomba dari start hingga finish,”
ujar mantan Komandan Resimen Taruna AAL ini.
Hal
tersebut didasari pada pelaksanaan lomba sebelumnya tercatat beberapa kejadian
menarik di antaranya pada penyelenggaraan lomba yang ke-2 (1992), dua perenang
Marinir dinyatakan hilang akibat dihantam gelombang dan arus yang cukup kuat
sehingga terpisah dari rombongan.
Dua
hari kemudian, dua perenang ini ditemukan terdampar di Pulau Sangeang dan
diselamatkan oleh turis Jepang yang sedang melakukan penelitian di pulau
tersebut.
Sedangkan
pada pelaksanaan lomba yang ke-7 (2007), seorang perenang, Prada Mar Dedi
(anggota Yonif-6 Marinir) yang nyaris
dinyatakan “hilang” karena terbelit pusaran air laut di luar pantauan tim SAR,
berhasil menyentuh garis finish pada pukul 24.05 WIB, setelah berenang selama
22 jam 5 menit.
Untuk
itu mantan Wadan Paspampres ini memastikan bahwa jumlah peserta lomba renang
dan dayung ini sengaja dibatasi untuk memudahkan pengendalian dan pengawasan
selama event berlangsung. Dimana untuk lomba renang diikuti, 52 Yon, Lanmar
Jakarta dan Surabaya, Kolatmar serta Denjaka, masing-masing satuan mengutus 5
atlet renang, 2 Cad, 1 official dan 1 pelatih. "Kemungkinan jumlah peserta
tidak akan kita tambah lagi," ujar pria kelahiran Semarang, 25 Juli 1965
ini.
Meski
antusiasme peserta lomba yang cukup tinggi pada setiap pelaksanaannya, maka
lomba renang lintas selat sunda ini sejatinya dijadikan sebagai event tahunan
Korps Marinir. “Walau event tahunan, tapi tidak diadakan setiap tahun karena
pertimbangan-pertimbangan tertentu," jelas mantan Komandan Brigif 3
Marinir.
Sementara
itu untuk mengantisipasi cuaca yang tidak menentu, mantan Komandan Resemen
Kavaleri 2 Marinir ini menyatakan
pihaknya berkoordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG)
untuk hal tersebut.
"Masalah
cuaca memang dari bulan November, Desember Januari dan bahkan sampai hari ini
minggu kedua bulan Februari masih belum memungkinkan. Kita sudah koordinasikan
dengan pihak BMKG. Insyaallah mulai akhir Februari sampai dengan Maret cuaca
sudah makin membaik," ujar mantan Komandan Detasemen Penyelamatan
Paspampres ini.
Menurut
Dankormar, selain acara lomba renang dan dayung lintas Selat Sunda, akan
diselenggarakan pula kegiatan Pengobatan & Sunatan Masal pada Kamis -
Jumat, (1-2 /3/ 2018) di Balai Pertemuan Gontor-9, Desa Tajimalela, Kalianda,
Lampung Selatan dan Lomba rakyat.
“Untuk
memeriahkan acara, kita juga akan menyelenggarakan lomba untuk masyarakat di
Lampung pada hari Jum’at, 2 Maret 2018 (Pelabuhan Bakauheni) dan pada hari
Sabtu, 03 Maret 2018 (Pantai Tj. Sekong).
Lomba itu antara lain Lomba Renang Laut Jarak Dekat Untuk Pelajar Pa/Pi,
Lomba Bola Volley Pantai Putra Putri, Lomba Rampak Bedug Untuk Pelajar, Lomba
Panjat Pinang Untuk Masyarakat, Lomba Kuliner Ikan untuk Ibu-Ibu PKK, dan Lomba
Menggambar dan Mewarnai untuk Anak Tema Maritim” ujar Dankormar mengakhiri.
Seperti
diketahui, sebelumnya, Korps Marinir juga pernah menggelar event yang sama
sebanyak 8 kali. Event tersebut antara lain digelar pada tahun 1991, 1992,
1993, 1994, 1995, 1996, 2001 dan 2007. Waktu tempuh tercepat untuk Lomba Renang
adalah 9 jam 47 menit 05 detik, yang diraih Praka Mar Tayuri pada 1996.
Sedangkan waktu tempuh tercepat untuk lomba dayung adalah 3 jam 36 menit 07
detik oleh tim dayung Yonif-6 Marinir yang diraih pada tahun yang sama. (Noor Irawan/Dispen Kormar)
No comments:
Post a Comment