Zona Satu - Tantangan tugas dan tanggung jawab Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) ke depan akan semakin berat dalam rangka penanggulangan terorisme. Meski belum genap berusia 8 tahun, namun BNPT telah dikenal tidak hanya dalam skala nasional, tetapi juga lingkup regional dan internasional. Banyak negara-negara yang telah memberikan apresiasi tinggi terhadap pendekatan dan kinerja BNPT dalam upaya menanggulangi terorisme.
Hal
tersebut dikatakan Kepala BNPT, Komjen Pol. Drs. Suhardi Alius, MH, dalam
sambutannya saat melantik Marsma TNI. Dr. Asep Adang Supriyadi, S.T., M.M. sebagai Pejabat Tinggi Madya atau Sekretaris
Utama (Sestama) BNPT yang baru. Marsma Asep Adang menggantikan Mayjen TNI (Purn)
R. Gautama Wiranegara, SE, yang memasuki masa pensiun.
“Apreasiasi
lembaga dan negara-negara dalam penanggulangan terorisme yang dilakukan oleh BNPT
tidak hanya sebagai sebuah kebanggaan, tetapi beban dan tantangan yang harus
terus dipertahankan oleh seluruh unit kerja dan personel di lingkungan BNPT
dengan mengedepankan aspek kualitas kinerja. Mudah buat kita meraih sesuatu,
tapi akan sulit buat kita untuk mempertahankan sesuatu,” ujar Kepala BNPT di
kantor BNPT, Jakarta, Senin (26/3/2018)
Lebih
lanjut Kepala BNPT mengatakan, BNPT dalam melaksanakan tugasnya selama ini merujuk
pada Peraturan Presiden (Perpres) No. 46 Tahun 2010, yang telah diubah dalam Perpres
nomor 12 tahun 2012. Perpres tersebut mengatur tugas pokok BNPT yang antara
lain adalah mengkoordinasikan instansi
pemerintah terkait, dalam pelaksanaan
dan melaksanakan, kebijakan di bidang penanggulangan terorisme, yang meliputi
pencegahan, perlindungan, deradikalisasi, penindakan, dan penyiapan
kesiapsiagaan nasional.
“Amanah
Perpres tersebut secara eksplisit menempatkan BNPT sebagai leading sector penanggulangan terorisme yang menggunakan pendekatan
yang komprehensif dan integrative. Dimana selama ini kita telah memadukan
pendekatan keras (hard approach) dan pendekatan lunak (soft approach) serta
ditopang oleh kerjasama internasional yang kuat,” ujar mantan Sestama Lemhanas
RI ini.
Mantan
Kabareskrim Polri ini menjelaskan, jika tidak ada halangan pada 14 April 2018 mendatang
Rapat Paripurna DPR RI akan melaksanakan rapat untuk memutuskan Rancangan
Undang Undang (RUU) tentang Terorisme menjadi Undang-Undang (UU). Dimana dalam
UU itu juga akan mengamanatkan kepada BNPT sebagai leading sector secara resmi yang sebelumnya dari tingkat Perpres
dinaikkan menjadi setingkat Undang Undang (UU)
“Tentunya
ini akan menjadi tantangan buat kita semua dengan eksistensi lembaga yang
begitu kuat dengan mengkoordinasikan 36 Kementerian/Lembaga/Badan (K/L).
Temtunya ini baru pertama kali karena Menteri Koordinator saja mengkoordinatori
paling banyak sekitar 10-15 Kementerian/Lembaga. Tapi BNPT nanti
mengkoordinasikan sebanyak 36 K/L. Ini bukanlah tugas yang mudah. Kita harus
bisa menjaga amanah Undang Undang itu dengan baik nantinya,” ujar alumni Akpol
tahun 1985 ini menegaskan.
Kepala
BNPT mengatakan, penanganan terorisme tidak dapat dibebankan hanya pada satu
instansi saja, melainkan perlu adanya keterpaduan dan sinergitas berbagai
instansi dan keterlibatan seluruh komponen bangsa serta kerjasama dengan
berbagai negara. “Karena itulah, dalam prakteknya seluruh bagian dalam
lingkungan BNPT sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing harus mampu
berkoordinasi dan bersinergi dengan instansi dan masyarakat,” ujar pria
kelahiran Jakarta 10 Mei 1962 ini.
Mantan
Wakapolda Metro Jaya ini menyampaikan bahwa di tahun 2018 BNPT memiliki enam (6) Program Prioritas
Nasional Penanggulangan Terorisme yang meliputi, Operasi Intelijen Kontra
Propaganda. Operasionalisasi Pusat Deradikalisasi, Pelibatan Masyarakat Dalam
Pencegahan Terorisme melalui FKPT, Pelaksanaan Deradikalisasi di Dalam dan Luar
Lapas, Koordinasi Pelibatan Secara Terpadu Kementerian Lembaga Pada Pelaksanaan
Program Penanggulangan Terorisme yang saat ini sudah mencapai 36 K/L dan Operasionalisasi
Tim Penanggulangan Foreign Terrorist Fighters (FTF)..
“Program
prioritas ini memerlukan pegawai yang memiliki kapasitas yang handal agar
tujuan dari program prioritas dapat tercapai.
Inilah kesempatan bagi pejabat
yang baru dilantik untuk membuktikan kapasitasnya dengan mendharma baktikan
pikiran dan tenaganya untuk melaksanakan tugas yang baru saja diemban,” kata
Kepala BNPT.
Terhadap
Sestama BNPT yang baru secara pribadi Kepala BNPT sendiri cukup mengenal Marsma
TNI Asep Adang Supriyadi yang mana tidak
hanya sukses dalam menapaki karir militer, tetapi juga berhasil dalam meraih
kesuksesan akademik.
“Pengalaman
dan pengetahuan luas yang dimiliki Marsma TNI Asep Adang ini dapat menjadi
modal berharga untuk memberikan kontribusi yang terbaik untuk kepentingan
bangsa dan negara melalui Institusi BNPT,” ujar manatan Kapolres Metro Jakarta
Barat dan Kapolres Depok ini.
Seperti
diketahui, Marsma TNI Dr. Asep Adang Supriyadi adalah lulusan Akademi Angkatan
Udara AAU) tahun 1985 dan merupakan teman satu angkatan bersama Kepala BNPT
saat masih di Akabri dulu. Sebelum
menjadi Sestama BNPT, Marsma TNI Asep Adang menjabat sebagai Kepala Dinas
Survei dan Pemotretan Udara (Kadissurpotrudau).
Jabatan
lain yang pernah disandang Marsma Asep Adang yakni Wakil Komandan Komando
Pendidikan TNI AU (Wadan Kodikau), Komandan Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta, Komandan
Lanud Husein Sastranegara Bandung, Komandan Wing 1 Lanud Halim Perdanakusuma, Kepala
Dinas Operasi (Kadisops) Lanud Halim Perdanakusuma, Kepala Pusat Komando
Pengendalian Operasi (Kapuskodal) Komando Operasi AU I (Koopsau I), Komandan
Skadron Udara 2/Angkut Ringan dan jabatan penting lainnya.
Kepada
pejabata lama Mayjen TNI (Purn) R. Gautama Wiranegara. Kepala BNPT atas nama
pribadi dan atas nama BNPT serta atas nama Negara, mengucapkan terima kasih dan
penghargaan yang setinggi-tinginya atas loyalitas dan dedikasi yang tinggi
selama menjabat sebagai Sestama BNPT.
Acara
pelantikan Sestama BNPT ini dihadiri para pejabat Eselon, I, II, III, ibu-ibu
Dharma Wanita Persatuan BNPT dan para undangan lainnya perwakilan dari Mabes
TNI, Mabes AL, Mabes AU serta perwakilan dari Kementerian/Lembaga.
Reporter : Adri Irianto
Sumber : Zona Satu
Reporter : Adri Irianto
Sumber : Zona Satu


No comments:
Post a Comment