Balikpapan (ZonaSatu) - Pasca terjadinya kebakaran di teluk Balikpapan akibat adanya tumpahan minyak jenis solar yang belum diketahui asal-usulnya kini bekas tumpahan tersebut terbawa arus dan mencemari lingkungan hingga 7 km jauhnya.
Tidak hanya membuat air laut menjadi hitam dan tercemar, tumpahan tersebut juga menimbulkan bau yang sangat menyengat di hidung.
Seperti yang terjadi di Pantai Kemala, tumpahan minyak yang terbawa arus dan terdampar di bibir pantai membuat pasir pantai terlihat hitam dan tidak sedap dipandang. Bahkan siapapun yang mengunjungi pantai tersebut harus menutup hidung karena baunya yang tajam.
Dilokasi lainnya, ditemukan bangkai seekor lumba-lumba atau pesut yang mati dalam kondisi mengenaskan. Saat pertama kali ditemukan pada malam hari, kulit di sekujur tubuhnya terlihat dipenuhi dengan tumpahan minyak yang hitam bahkan kulit tipisnya juga mengelupas..
Dilansir dari laman Okezone.com Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Suseno mengatakan jika pihaknya saat ini terus berupaya melakukan penanggulangan sekaligus mencari korban hilang akibat terbakarnya tumpahan minyak di teluk Balikpapan.
Sejumlah pihak dilibatkan dalam penanganan ini mulai Pertamina, KSOP, TNI - Polri, Dinas lingkungan hidup dan kehutanan, serta pihak terkait lainnya. Sedangkan untuk yang bertugas melakukan pencarian korban pihak yang dilibatkan adalah Basarnas, Pol Airud, Pelindo dan TNI AL.
"Dalam kejadian ini ada dua penanganan yang harus dilakukan yaitu penanganan tumpahan minyak dan pencarian terhadap 3 korban hilang" ujarnya kepada sejumlah awak media.
Reporter : Adri Irianto
Sumber : Zona Satu