Morotai, ZONASATU - Gempa bumi tektonik mengguncang wilayah perairan Laut Filipina, Kamis, 7 Februari 2019, pukul 17.03 Wib.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan gempa bumi di timur Morotai ini berkekuatan 5,3 SR.
"Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 2,27 LU dan 128,75 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 54 kilometer arah Timur Laut Kota Daruba, Kabupaten Morotai, Provinsi Maluku Utara pada kedalaman 13 kilometer," kata Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Geofisika Manado, Edward Henry Mengko, dalam keterangan tertulis, Kamis, 7 Februari 2019.
Edward menuturkan, dari lokasi episenter dan kedalamannya, gempa ini tergolong gempa bumi dangkal, akibat aktivitas sesr lokal.
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi di wilayah Laut Filipina ini, dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan dari struktur sesar oblique naik (oblique thrust fault)," ungkap Edward.
Ia menambahkan, guncangan gempa bumi ini dilaporkan dirasakan di daerah Daruba Morotai dan Tobelo dengan kekuatan sebesar III MMI.
"Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi tidak berpotensi tsunami," imbuh Edward.
Hingga berita ini diturunkan, BMKG melaporkan belum ada aktivitas gempa susulan.
"Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan gempa bumi di timur Morotai ini berkekuatan 5,3 SR.
"Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 2,27 LU dan 128,75 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 54 kilometer arah Timur Laut Kota Daruba, Kabupaten Morotai, Provinsi Maluku Utara pada kedalaman 13 kilometer," kata Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Geofisika Manado, Edward Henry Mengko, dalam keterangan tertulis, Kamis, 7 Februari 2019.
Edward menuturkan, dari lokasi episenter dan kedalamannya, gempa ini tergolong gempa bumi dangkal, akibat aktivitas sesr lokal.
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi di wilayah Laut Filipina ini, dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan dari struktur sesar oblique naik (oblique thrust fault)," ungkap Edward.
Ia menambahkan, guncangan gempa bumi ini dilaporkan dirasakan di daerah Daruba Morotai dan Tobelo dengan kekuatan sebesar III MMI.
"Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi tidak berpotensi tsunami," imbuh Edward.
Hingga berita ini diturunkan, BMKG melaporkan belum ada aktivitas gempa susulan.
"Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya
***
Editor : Irawan
Tribunnews
Editor : Irawan
Tribunnews
No comments:
Post a Comment