TAKALAR, ZONASATU - Tindak kekerasan kembali terjadi dilingkungan pendidikan. Lima pelajar SMP Negeri 2 Galesong, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan (Sulsel), lakukan penganiayaan pada petugas kebersihan sekolah. Akibat perbuatan lima pelajar ini, korban yang bernama Faisal Daeng Pole mengalami luka-luka.
Ironisnya, tak cuma lima pelajar SMP saja, orang tua salah satu pelaku berinisial MRS, juga turut menghajar Faisal.
Menurut keterangan para saksi dan korban, kejadian tersebut bermula saat korban yang merupakan petugas kebersihan memunguti sampah diluar kelas. Melihat aktifitas korban, beberapa siswa mengejek korban dengan kata-kata tak pantas.
Merasa tak terima diejek sejumlah siswa, korban pun menghampir MRS dan menamparnya, karena dianggap sebagai biang keroknya. Usai ditampar Faisal, MRS pun pulang dan mengadukan perbuatan Faisal pada orang tuanya.
Tak lama berselang, MRS dan ayahnya mendatangi Faisal di sekolah. Sesampai di sekolah, Ayah MRS memerintahkan MRS dan teman-temannya menghajar Faisal. Tak puas, ayah MRS pun ikut menganiaya korban.
"Saya sedang bersihkan sampah tiba tiba ada orangtua siswa yang pukul saya, empat siswa juga ikut pukuli saya" kata Faisal Pole saat melaporkan peristiwa yang dialaminya di Mapolsek Galesong pada Senin 11 Februari 2019.
Kapolsek Galesong AKP Ikhsanuddin saat dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut. Ia juga menyebut lima pelajar yang terlibat dalam penganiayaan adalah MRS (12), RA (12), MI (12), ND (12) dan AK (12). Satu pelaku dewasa yakni ayah siswa MS (48).
"Korban mengalami luka robek pada bagian kepala dan saat ini lima pelaku pengeroyokan telah kami amankan untuk selanjutnya dilakukan pemeriksaan," kata Kapolsek Galesong, AKP Ikhsanuddin dikutip Tribun Medan.
Sementara itu Kepala Sekolah SMP Negeri 2 mengungkap bahwa pelaku, MRS, memang dikenal anak nakal dan suka membuat onar.
"Pelaku memang nakal dan sering mengucapkan kata tidak sopan baik kepada guru maupun kepada teman-temannya," kata Hamzah, Kepala SMP Negeri 2 Galesong, Senin 11 Februari.
Akibat pengeroyokan tersebut, Faisal menderita luka-luka bagian kepala, lantaran dihajar dengan gagang sapu ijuk. (is)
Ironisnya, tak cuma lima pelajar SMP saja, orang tua salah satu pelaku berinisial MRS, juga turut menghajar Faisal.
Menurut keterangan para saksi dan korban, kejadian tersebut bermula saat korban yang merupakan petugas kebersihan memunguti sampah diluar kelas. Melihat aktifitas korban, beberapa siswa mengejek korban dengan kata-kata tak pantas.
Merasa tak terima diejek sejumlah siswa, korban pun menghampir MRS dan menamparnya, karena dianggap sebagai biang keroknya. Usai ditampar Faisal, MRS pun pulang dan mengadukan perbuatan Faisal pada orang tuanya.
Tak lama berselang, MRS dan ayahnya mendatangi Faisal di sekolah. Sesampai di sekolah, Ayah MRS memerintahkan MRS dan teman-temannya menghajar Faisal. Tak puas, ayah MRS pun ikut menganiaya korban.
"Saya sedang bersihkan sampah tiba tiba ada orangtua siswa yang pukul saya, empat siswa juga ikut pukuli saya" kata Faisal Pole saat melaporkan peristiwa yang dialaminya di Mapolsek Galesong pada Senin 11 Februari 2019.
Kapolsek Galesong AKP Ikhsanuddin saat dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut. Ia juga menyebut lima pelajar yang terlibat dalam penganiayaan adalah MRS (12), RA (12), MI (12), ND (12) dan AK (12). Satu pelaku dewasa yakni ayah siswa MS (48).
"Korban mengalami luka robek pada bagian kepala dan saat ini lima pelaku pengeroyokan telah kami amankan untuk selanjutnya dilakukan pemeriksaan," kata Kapolsek Galesong, AKP Ikhsanuddin dikutip Tribun Medan.
Sementara itu Kepala Sekolah SMP Negeri 2 mengungkap bahwa pelaku, MRS, memang dikenal anak nakal dan suka membuat onar.
"Pelaku memang nakal dan sering mengucapkan kata tidak sopan baik kepada guru maupun kepada teman-temannya," kata Hamzah, Kepala SMP Negeri 2 Galesong, Senin 11 Februari.
Akibat pengeroyokan tersebut, Faisal menderita luka-luka bagian kepala, lantaran dihajar dengan gagang sapu ijuk. (is)
***
Editor : Irawan
iNews
Editor : Irawan
iNews
No comments:
Post a Comment