Riau, ZONASATU - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto meninjau kebakaran hutan dan lahan di Riau, Sabtu (23/2). Panglima mendatangi tiga kabupaten yang wilayah hutannya terbakar.
"Sesuai laporan dari satelit dengan daerah yang memiliki tingkat kebakaran tinggi yaitu, Kabupaten Rokan Hilir, Kota Dumai dan di Bengkalis. Saya akan ke sana, " ujar Hadi, usai melakukan rapat tertutup di Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru.
Hadi mengaku mendapat perintah dari Presiden Joko Widodo untuk memberikan dukungan sekaligus melihat kondisi daerah yang terjadi kebaran hutan.
"Perintah Presiden, segera memberikan perkuatan kepada pasukan yang sedang melakukan pemadaman di Rupat," ucap Hadi.
Hasil rapat bersama tim Satuan Tugas (Satgas) Karhutla Riau, Hadi menyimpulkan ada 3 permasalahan yang saat ini dialami sehingga terus menerus terjadi. Pertama, pemantauan melalui satelit dinilai kurang maksimal sebab satelit Terra dan Aqua milik BMKG stasiun Pekanbaru hanya melaporkan keberadaan titik panas dan titik api setiap 6 jam perhari.
"Kalau kebakaran jam 6 pagi baru terpantau 6 jam kemudian," katanya
Kedua, kendala saat tim pemadam bergerak ke lokasi itu. Pasukan mengalami kendala transportasi. Ketiga, alat pemadaman sangat terbatas.
Mantan Kasau ini sudah memiliki strategi. Hadi akan menempatkan personel di titik-titik yang rawan terjadinya kebakaran lahan. Prajurit TNI akan tidur di lokasi sambil menjaga kebakaran api.
"Apabila memang terjadi kebakaran, pasukan yang mengendap tadi akan memberikan laporan melalui radio dan segera dikirim pasukan tambahan menggunakan helikopter," ucapnya.
Hadi juga akan mengirim personel tambahan ke Riau, mengirim peralatan pompa air berkekuatan tinggi dan satu unit helikopter juga akan disiagakan di Kota Dumai. "Selain untuk mendukung pemadaman, helikopter juga memberikan logistik seperti makanan dan minuman dan lainnya," jelasnya.
Hadi berharap dengan strategi yang akan dilakukannya, kebakaran hutan dan lahan di Riau bisa dipadamkan dengan optimal. Apalagi Riau diprediksi akan mengalami musim kemarau yang panjang hingga Oktober 2019 mendatang.
Sementara itu, Pemprov Riau juga sudah menetapkan status siaga darurat penanggulangan kebakaran hutan dan lahan. Itu terhitung sejak Selasa (19/2) hingga akhir Oktober 2019.
***
Editor : Setiawan
Tempo
Editor : Setiawan
Tempo
No comments:
Post a Comment