Gelar Silaturahmi bersama tokoh, Pangdam Jaya beberkan Strategi Lawan Radikalisme di Jakarta - ZONASATU.CO.ID

Breaking

Home Top Ad

Thursday, 27 January 2022

Gelar Silaturahmi bersama tokoh, Pangdam Jaya beberkan Strategi Lawan Radikalisme di Jakarta


Jakarta | ZONASATU
-
 Panglima Kodam Jaya Mayjen TNI Untung Budiharto menggelar acara Ngopi Bareng bertajuk 'Ngobrol Penuh Inspirasi Memperkokoh Toleransi untuk Jakarta yang Aman dan Damai'. 

Acara ini mengundang tokoh masyarakat dan ormas keagamaan di Jabodetabek. Selain itu hadir pula Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Boy Rafli Amar dan Imam Besar Masjid Istiqlal Prof Dr. Nazarudin Umar, MA.

"Kita mengundang ormas-ormas seluruh di Jabodetabek ini semuanya untuk menjalin silaturahmi, kemudian komunikasi program-program yang akan kita laksanakan untuk menjadikan Jakarta aman bisa terselenggara," kata Untung kepada wartawan seusai acara Ngopi Bareng Pangdam Jaya di Kodam Jaya, Jakarta Timur, Kamis (27/1/2022).

Selain itu silaturahmi ini menurut  Pangdam Jaya juga  sebagai upaya mengantisipasi perkembangan kelompok radikal di masyarakat. Untung pun juga membeberkan sejumlah strategi dalam rangka melawan radikalisme di masyarakat.

Pertama, mantan (Sestama) BNPT ini  menyebut pihaknya akan melakukan pencegahan unsur radikalisme yang menyusup ke struktur internal Kodam Jaya. Untung meyakini bahwa penyebaran paham radikal di internal Kodam Jaya dapat dicegah.

"Yang pertama, kita menyampaikan kepada internal dulu dalam Kodam, kita meyakinkan bahwa tidak ada anasir-anasir yang coba menyusup ke dalam tubuh kita," kata mantan Kasdam I/Bukit Barisan ini 

Kedua, alumni Akmil tahun 1988 ini mengatakan kalau pihaknya akan menggencarkan komunikasi antar-elemen masyarakat guna memberikan edukasi bahaya radikalisme. Selain itu, pihaknya juga akan memetakan kelompok-kelompok yang berpotensi menganut paham radikal.

"Setiap satuan sudah diperintahkan oleh KSAD untuk membuat peta kemungkinan kelompok radikal di daerah dan kita akan terus untuk mengedukasi bahaya radikal di daerah dengan menggunakan satuan-satuan yang ada di daerah," ucap mantan Wakil Asisten Operasi Kasad.

Bahkan perwira tinggi yang mengawali karir militernya dari Pasukan Elite Komando Pasukan Khusus (Kopassus) ini menambahkan, Kepala BNPT dan Imam Besar Masjid Istiqlal telah mencontohkan sinergi perjuangan dalam mengikis mata rantai penyebaran paham radikal terorisme di Tanah Air.

"Saya melakukan pencegahan melalui internal terlebih dahulu di lingkungan Kodam, kemudian kita membuka komunikasi di setiap satuan (seperti) sudah diperintahkan oleh Pak Kasad  untuk membuat peta kemungkinan adanya kelompok radikal di daerah, dan kita akan terus mengedukasi tentang bahaya radikalisme di daerah-daerah dengan menggunakan satuan-satuan yang ada di daerah," jelas Komandan Korem 045/Garuda Jaya ini mengakhiri.


Sementara itu Kepala BNPT, Boy Rafli Amar, mengatakan upaya memperkuat toleransi ini penting karena fenomena intoleransi radikalisme yang mengarah pada terorisme sudah menyebar di dunia maya. 

"Dengan silaturahmi yang berjalan hari ini di Kodam jaya bisa menjadi bagian dari upaya membangun kekuatan bersama dengan masyarakat agar kita semakin memiliki semangat kewaspadaan dini terhadap fenomena menyebar luasnya paham radikalisme terorisme," kata Kepala BNPT dalam keterangannya di laman resmi bnpt.go.id pada Kamis (27/1/2022).

Menurut Kepala BNPT, silaturahmi dengan sejumlah tokoh berpengaruh di tengah masyarakat dapat memperkuat semangat persatuan dan kesatuan serta memelihara semangat bertoleransi. 

Dalam kegiatan silaturahmi tersebut, warganet (netizen) dimbau untuk bijak dalam menggunakan dan memanfaatkan sosial media supaya tidak terpapar paham radikal terorisme. 

"Mari kita bersama-sama menjadi netizen yang pintar dalam menyebarkan informasi di dunia maya, karena kalau tidak hati-hati justru bisa menjadi korban," imbuhnya. 

Lebih lanjut Kepala BNPT menjelaskan, selama ini pihaknya telah melakukan langkah mitigasi dengan memperkuat literasi di dunia maya supaya masyarakat tetap waspada terhadap konten radikalisme dan terorisme.

Selain itu, BNPT juga melakukan kontra narasi di sosial media dengan mengajak masyarakat untuk bijak memilah informasi dan menyampaikannya dengan baik dan benar. 

Seperti diketahui, KSAD Jenderal Dudung Abdurachman sebelumnya meminta prajurit TNI AD tidak ragu dalam menghadapi kelompok radikal. Bahkan dia ingin prajurit mengetahui lokasi-lokasi kelompok radikal tersebut berada.

"Oleh karena itu, jangan ragu, harus tahu tempat sampai koordinat di mana kelompok radikal berada. Hingga suatu ketika nanti saatnya yang tidak memungkinkan kalian tahu di mana," kata Dudung dalam apel gelaran pasukan jajaran TNI AD di Lapangan Monas, Jakarta Pusat, Selasa (25/1).

Dudung juga meminta prajurit TNI AD melakukan pembinaan ke masyarakat. Prajurit TNI, kata dia, harus memberikan pemahaman ke masyarakat bahwa kelompok radikal berbahaya karena bisa merusak persatuan dan kesatuan bangsa.

Editor: Kasiono
Foto: -
Sumber: -

No comments:

Post a Comment

Post Bottom Ad


UNESCO menyebutkan Indonesia berada diurutan nomor dua dari bawah soal literasi dunia yang berarti penduduk Indonesia memiliki minat baca yang sangat rendah yaitu 0,001% atau dari 1.000 orang hanya 1 orang yang rajin membaca. Yuk, perkaya literasi dan biasakan membaca sampai selesai.

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?