198 Pesantren temuan BNPT, Kebanyakan tak penuhi syarat sebagai Pesantren - ZONASATU.CO.ID

Breaking

Home Top Ad

Thursday, 3 February 2022

198 Pesantren temuan BNPT, Kebanyakan tak penuhi syarat sebagai Pesantren


Jakarta | ZONASATU
-
  Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Ditjen Pendidikan Islam Kementerian Agama (Kemenag) Waryono Abdul Ghafur mengungkapkan, pihaknya telah menindaklanjuti pernyataan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).

Dimana BNPT menyebutkan ada sebanyak 198 pondok pesantren yang terafiliasi dengan jaringan terorisme. Namun dari temuan tersebut, kebanyakan tidak memenuhi syarat yang bisa disebut pesantren.

"Faktanya, dari sejumlah nama yang disebut BNPT, setelah kami cek, tidak semua masuk kategori pesantren. Kami koordinasi lebih lanjut dengan BNPT agar ada kesamaan data,” ucap Waryono di Jakarta, Kamis (3/2/2022).

Dia memerinci unsur-unsur minimal pesantren yang disebut sebagai arkanul ma’had. Rukun pesantren itu terdiri atas kiai yang menjadi figur teladan sekaligus pengasuh yang membimbing santri, santri mukim, pondok atau asrama, masjid atau musala, serta kajian kitab kuning.

Waryono menegaskan tata kelola pesantren saat ini sudah diatur dalam Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2019 tentang Pesantren.

"Jadi, posisi pesantren sekarang makin kuat karena sudah ada rekognisi, afirmasi, dan fasilitasi dari negara dengan tetap mempertahankan kekhasan dan kemandirian pesantren," ujarnya.

Waryono menambahkan, unsur penting lainnya dari pesantren adalah komitmen kebangsaan dan nasionalisme. Sejarah perjuangan bangsa tidak lepas dari kontribusi pesantren.

"Banyak pahlawan bangsa yang lahir dari rahim pesantren. Karenanya, pesantren lekat dengan semangat nasionalisme dan kebangsaan," sebutnya.

Waryono pun mengimbau orang tua santri agar selektif saat akan menitipkan putra-putrinya di pesantren. Orang tua perlu memastikan pesantren yang dipilih adalah lembaga pendidikan yang memenuhi arkanul ma'had sebagaimana diatur dalam regulasi. Para pengasuhnya memiliki sanad keilmuan yang jelas.

"Jangan over generalisasi juga. Ada ribuan pesantren yang bisa menjadi pilihan terbaik buat pendidikan anak-anak Indonesia," pungkas Waryono.

Editor: Basyirun Adhim
Foto: -
Sumber: -

No comments:

Post a Comment

Post Bottom Ad


UNESCO menyebutkan Indonesia berada diurutan nomor dua dari bawah soal literasi dunia yang berarti penduduk Indonesia memiliki minat baca yang sangat rendah yaitu 0,001% atau dari 1.000 orang hanya 1 orang yang rajin membaca. Yuk, perkaya literasi dan biasakan membaca sampai selesai.

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?