![]() |
| Prajurit dari Yonif 733/Raider saat mengikuti latihan pemantapan di daerah Wimital Komplek |
Zonasatu.co.id - Anggota Batalyon
Infantri (Yonif) 700/Rider, Sersan Satu Darwis, mengaku haus berperang di depan
Panglima TNI Jenderal Moeldoko. Darwis mengatakan ia dan rekan-rekannya
berharap agar Panglima TNI segera memberi penugasan alias menjalankan sebuah
operasi maupun misi.
"Sudah hampir
sepuluh tahun tidak pernah dikasih tugas. Kami jadi haus berperang," kata
bintara peleton ini saat sesi tanya-jawab seusai pengarahan dari Jenderal Moeldoko
bersama Kepala Polri Jenderal Badrodin Haiti di Markas Yonif 700/Rider, Makassar,
Sulawesi Selatan, Senin, 11 Mei.
Selama ini, Darwis
mengatakan, memang tetap ada penugasan, tapi tidak menyeluruh. Hanya ada
beberapa rekannya yang memperoleh misi mengikuti operasi pasukan perdamaian di
luar negeri. Darwis menghendaki agar semua pasukan di batalyonnya turut diutus
menjalankan sebuah operasi.
Menanggapi
permintaan anak buahnya itu, Moeldoko mengaku adalah hal yang wajar bila
prajurit ingin menjalankan tugas. Terlebih, para prajurit terus berlatih. Toh,
pemilihan pasukan yang mengikuti operasi mesti dipertimbangkan secara matang.
Pihaknya tentu memilih pasukan yang mempunyai banyak prestasi.
Moeldoko yang
pernah sepuluh tahun bertugas di Yonif 700/Rider, mengaku memahami keinginan
dan antusiasme anak buahnya. Ia akan mengusahakan memberikan penugasan kepada
prajurit yang berada di bekas tempat kerjanya. Dirinya mengetahui bahwa
pembinaan pada batalyon ini juga amat bagus.
Moeldoko mengakui
penugasan memang berkurang mengingat situasi dan kondisi keamanan kian baik.
Tak lagi ada aksi Gerakan Aceh Merdeka dan aktivitas serupa lain yang mengancam
keutuhan NKRI. "Yang ada, operasi teritorial pengamanan perbatasan atau
dikirim ke luar negeri sebagai pasukan perdamaian," katanya.(Tempo)


