"Ini kan awalnya tim Alfa 29 dari Raiders TNI
melakukan patroli di wilayah Tambrana di daerah pegunungan. Dari jarak antara
20 sampai 30 meter terlihat DPO sedang mandi kemudian didekati dan terjadilah
baku tembak," kata Rudy saat dihubungi merdeka.com, Senin (18/7) malam.
Rudy mengatakan, baku tembak tersebut melibatkan tiga anggota MIT lainnya yang berada tak jauh dari dua rekannya saat mandi. Namun tiga anggota MIT itu berhasil lolos saat baku tembak tersebut.
"Melarikan diri tiga orang. Dua perempuan satu laki-laki," kata Rudy.
Rudy menambahkan, dua perempuan yang belum diketahui identitasnya menurut petugas di lapangan membawa satu pucuk senjata dan kabur ke arah barat. Sementara satu laki kabur ke arah selatan.
"Selanjutnya 4 personel dari Alfa 29 melaksanakan pengamanan TKP, jenazah dan barang bukti. Di lokasi disita satu senjata otomatis pabrikan jenis M16," kata dia.
Sebelumnya diberitakan, lima anggota kelompok MIT baku tembak dengan Satgas Tinombala di wilayah pegunungan desa Tambarana, Pesisir Utara Poso, Sulawesi Tengah, Senin (18/7) sekira pukul 17.00-17.30 WITA. Dua anggota kelompok MIT salah satunya Santoso tewas dalam baku tembak tersebut.
Namun kepastian salah satu jenazah adalah Santoso masih menunggu akan melakukan tes deoxyribonucleic acid (DNA). Sulitnya jalan menuju lokasi membuat dua jenazah masih belum dievakuasi.
Kapuspen TNI, Mayjen Tatang Sulaiman mengatakan, dua pria teroris tewas yang salah satunya diduga Santoso itu tewas usai ditembak prajurit Para Raider Kostrad yang juga tergabung di Satgas Tinombala. Baku tembak itu terjadi pada Senin (18/7) sekira pukul 17.00-17.30 WITA.
"Kontak tembak dari satuan tembak batalion 515 Kostrad, tim penembak masih belum jelas. Yang jelas tim satgas penugasan pengejaran Santoso penembakan terjadi pada 17.00-17.30 waktu Poso dengan lima orang, dua meninggal salah satu cirinya berjenggot dan mempunyai tahi lalat yang cirinya dicurigai mirip Santoso," kata Tatang kepada wartawan di Jakarta, Senin (18/7).
Tatang mengatakan, Satgas Tinombala juga mengamankan satu pucuk senjata M16 diduga milik kelompok Santoso. Menurut Tatang, namun informasi selanjutnya masih menunggu keterangan dari polisi.
"Saat ini terakhir informasi yang saya dapat masih dilakukan evakuasi, dengan satu pucuk M16. Di tengah hutan koordinatnya saya susah untuk menyebutkan," kata Tatang. (CSE/Merdeka)
Rudy mengatakan, baku tembak tersebut melibatkan tiga anggota MIT lainnya yang berada tak jauh dari dua rekannya saat mandi. Namun tiga anggota MIT itu berhasil lolos saat baku tembak tersebut.
"Melarikan diri tiga orang. Dua perempuan satu laki-laki," kata Rudy.
Rudy menambahkan, dua perempuan yang belum diketahui identitasnya menurut petugas di lapangan membawa satu pucuk senjata dan kabur ke arah barat. Sementara satu laki kabur ke arah selatan.
"Selanjutnya 4 personel dari Alfa 29 melaksanakan pengamanan TKP, jenazah dan barang bukti. Di lokasi disita satu senjata otomatis pabrikan jenis M16," kata dia.
Sebelumnya diberitakan, lima anggota kelompok MIT baku tembak dengan Satgas Tinombala di wilayah pegunungan desa Tambarana, Pesisir Utara Poso, Sulawesi Tengah, Senin (18/7) sekira pukul 17.00-17.30 WITA. Dua anggota kelompok MIT salah satunya Santoso tewas dalam baku tembak tersebut.
Namun kepastian salah satu jenazah adalah Santoso masih menunggu akan melakukan tes deoxyribonucleic acid (DNA). Sulitnya jalan menuju lokasi membuat dua jenazah masih belum dievakuasi.
Kapuspen TNI, Mayjen Tatang Sulaiman mengatakan, dua pria teroris tewas yang salah satunya diduga Santoso itu tewas usai ditembak prajurit Para Raider Kostrad yang juga tergabung di Satgas Tinombala. Baku tembak itu terjadi pada Senin (18/7) sekira pukul 17.00-17.30 WITA.
"Kontak tembak dari satuan tembak batalion 515 Kostrad, tim penembak masih belum jelas. Yang jelas tim satgas penugasan pengejaran Santoso penembakan terjadi pada 17.00-17.30 waktu Poso dengan lima orang, dua meninggal salah satu cirinya berjenggot dan mempunyai tahi lalat yang cirinya dicurigai mirip Santoso," kata Tatang kepada wartawan di Jakarta, Senin (18/7).
Tatang mengatakan, Satgas Tinombala juga mengamankan satu pucuk senjata M16 diduga milik kelompok Santoso. Menurut Tatang, namun informasi selanjutnya masih menunggu keterangan dari polisi.
"Saat ini terakhir informasi yang saya dapat masih dilakukan evakuasi, dengan satu pucuk M16. Di tengah hutan koordinatnya saya susah untuk menyebutkan," kata Tatang. (CSE/Merdeka)



No comments:
Post a Comment