
Upacara
pengibaran bendera merah putih dilaksanakan pada hari ini, Kamis (17/8/3017) di
lapangan pondok pesantren Al Hidayah pada pukul : 10.00 WIB. Dihadiri oleh
seluruh jajaran pengasuh, guru, santri Al Hidayah serta beberapa perwakilan
sekolah di Desa Sei Mencirim Deli Serdang Sumatra Utara. Kasat Binmas
Polrestabes Medan, AKBP DR Ramlan bertindak sebagai inspektur upacara.
Beberapa
santri yang menjadi petugas upacara merupakan anak-anak mantan napi teroris,
meskipun demikian anak – anak tersebut sangat antusias dan dengan penuh hikmat
dalam menjalankan tugasnya sebagai pengibar bendera merah putih, pembaca teks
Proklamasi dan pembaca pembukaan UUD 1945.
Khairul
Ghazali sendiri mengaku sangat terharu melihat anak – anak didiknya menjadi
petugas upacara bendera tersebut.
“Ini
adalah pertama kalinya kita menggelar kegiatan upacara peringatan hari
kemerdekaan, dan sungguh saya sangat terharu menyaksikan anak – anak menjadi
petugas upacara, semoga dengan menjadi petugas upacara mereka dapat menghayati
makna kemerdekaan yang diraih melalui pengorbanan para pahlawan, dapat menjadi
generasi yang berguna untuk bangsa kedepannya” ujar Khairul Ghazali usai
pelaksanaan upacara.
Selain
itu Khairul Ghazali menekankan bahwa dengan semangat kemerdekaan marilah
bersama – sama menjaga perdamaian, janganlah perbedaan menjadikan pertikaian.
“Karena sejatinya ajaran islam adalah perdamaian antara sesama karena islam
merupakan agama yang Rahmatan Lil’alamin. Menjadi rahmat bagi seluruh umat dan
seluruh alam,” ujarnya.
Kedepannya
dirinya berharap anak didiknya tidak dipandang berbeda dengan anak – anak
lainya. “Karena bagaimanapun mereka adalah anak bangsa yang perlu untuk dibina
sehingga kedepannya mereka juga dapat berkontribusi secara nyata menjadi duta
perdamaian bagi bangsa,” katanya mengakhiri..
Khairul
Ghazali merupakan mantan terpidana kasus terorisme dalam saat merampok Bank CIMB
Niaga Medan. Setelah menjalani hukuman dan Program Deradikalisasi, Khairul
Ghazali sadar dan kembali ke pangkuan ibu pertiwi serta bertekad untuk
melakukan yang terbaik bagi bangsa Indonesia. Tekad tersebut dibuktikan dengan
mendirikan pesantren khusus untuk anak – anak mantan atau yang masih menjalani
hukuman kasus terorisme.
Usai
upacara dilanjutkan dengan berbagai perlombaan seperti panjat pinang, balap
karung, pukul bantal, dan mash banyak lagi. Berbagai hadiah sudah disiapkan
untuk menghibur peserta, mulai dari TV, kulkas,
Seperti
halnya di Lamongan, upacara bendera ini juga merupakan wujud dari implementasi
program Deradikalisasi yang telah dijalankan Badan Nasional Penanggulangan
Terorisme (BNPT) selama ini dalam mengurai masalah terorisme dari hulu hingga
hilir. Masjid dan pesantren Al Hidayah
sendiri telah diresmikan Kepala BNPT, Komjen Pol Drs. Suhardi Alius, MH, pada Jumat
(24/2/2017) lalu.
Turut
hadir dari perwakilan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) pada
upacara tersebut yakni Direktur Perlindungan BNPT, Brigjen Pol. Herwan Chaidir
dan Kasubdit Pengamanan Transportasi dan Obyek Vital, Kolonel Mar. Purwanto
Djoko Prasetyo. (Adri Irianto)
No comments:
Post a Comment