Jakarta/ZONASATU - Ketua Tim Kampanye Nasional Erick Tohir menyebut calon wakil presiden 01 KH Ma'ruf Amin sejak awal difokuskan untuk menjawab tema terkait terorisme dalam debat capres/cawapres putaran pertama. (Hanni Sofia)
Jakarta, (ANTARA News) - Ketua Tim Kampanye Nasional Erick Tohir menyebut calon wakil presiden 01 KH Ma'ruf Amin sejak awal difokuskan untuk menjawab tema terkait terorisme dalam debat capres/cawapres putaran pertama.
"Saya rasa itu memang kita bisa lihat bahwa sebagai Kiai besar, Kiai Ma'ruf Amin kita fokuskan pada isu terorisme," kata Erick Tohir dalam jumpa pers setelah pelaksanaan debat capres di Hotel Bidakara Jakarta, Kamis (17/1/2019) malam.
Pihaknya menilai Ma'ruf Amin telah mampu menjawab dengan sangat lugas sekaligus menjawa semua hal yang ditanyakan terkait terorisme. Selama debat berlangsung, Ma'ruf Amin memang tampak tidak banyak berkomentar terutama dalam isu soal hukum, HAM, dan korupsi.
"Ini memang sekali lagi bagian dari strategi kami," kata Erick.
Dalam debat tersebut Ma'ruf Amin difokuskan untuk menjawab isu-isu terorisme karena selama ini isu tersebut selalu disangkutpautkan dengan Islam. Posisi Ma'ruf sebagai pemuka agama Islam dianggap TKN sangat sesuai untuk menjawab persoalan tersebut.
Ma'ruf Amin memaparkan pemikirannya terkait terorisme bahwa terorisme menurut dia bukan jihad. "Terorisme bukan jihad. Itu haram dilakukan. Orang yang melakukan kerusakan di bumi harus dihukum berat," kata Ma'ruf.
Sementara Calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi) yang merupakan pasangan ma'ruf Amin mengatakan bahwa Indonesia sudah banyak dijadikan contoh oleh negara-negara lain dalam menangani terorisme.
"Negara kita sudah banyak dijadikan oleh negara-negara lain dalam menangani terorisme, kita tidak hanya melalui pendekatan hukum yang tegas tetapi juga ada pendekatan yang persuasif mlelalui pembinaan agama, kemudian ekonomi dan sosial," kata Jokowi
Menurut dia, yang paling penting adalah aparat harus dibekali pengetahuan mengenai Hak Asasi Manusia (HAM).
"SOP (standar operasional prosedur) juga harus berbasis HAM dan Undang-Undang Terorisme yang sudah ada di 2018 yang lalu juga menitikberatkan pada pencegahan, pada pendekatan sosial, pada pendekan ekonomi. pada pendekatan budaya, pada pendekatan keagaaman, dan juga yang lebih penting juga ada transparansi saat proses penindakan," tuturnya.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Kamis malam menggelar debat perdana debat calon presiden dan wakil presiden yang berkompetisi dalam pemilihan umum 2019. Debat diikuti oleh pasangan calon no urut 01, Joko Widodo (Jokowi) dan KH Ma'ruf Amin dan pasangan calon nomor urut 02, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.
Debat perdana kali ini mengambil tema hukum, korupsi, hak asasi manusia dan terorisme dengan panelis Guru Besar Hukum UI Hikmahanto Juwana, Mantan Ketua Mahkamah Agung Bagir Manan, Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik, Ahli Tata Negara Bivitri Susanti dan Ahli Tata Negara Margarito.
Jakarta, (ANTARA News) - Ketua Tim Kampanye Nasional Erick Tohir menyebut calon wakil presiden 01 KH Ma'ruf Amin sejak awal difokuskan untuk menjawab tema terkait terorisme dalam debat capres/cawapres putaran pertama.
"Saya rasa itu memang kita bisa lihat bahwa sebagai Kiai besar, Kiai Ma'ruf Amin kita fokuskan pada isu terorisme," kata Erick Tohir dalam jumpa pers setelah pelaksanaan debat capres di Hotel Bidakara Jakarta, Kamis (17/1/2019) malam.
Pihaknya menilai Ma'ruf Amin telah mampu menjawab dengan sangat lugas sekaligus menjawa semua hal yang ditanyakan terkait terorisme. Selama debat berlangsung, Ma'ruf Amin memang tampak tidak banyak berkomentar terutama dalam isu soal hukum, HAM, dan korupsi.
"Ini memang sekali lagi bagian dari strategi kami," kata Erick.
Dalam debat tersebut Ma'ruf Amin difokuskan untuk menjawab isu-isu terorisme karena selama ini isu tersebut selalu disangkutpautkan dengan Islam. Posisi Ma'ruf sebagai pemuka agama Islam dianggap TKN sangat sesuai untuk menjawab persoalan tersebut.
Ma'ruf Amin memaparkan pemikirannya terkait terorisme bahwa terorisme menurut dia bukan jihad. "Terorisme bukan jihad. Itu haram dilakukan. Orang yang melakukan kerusakan di bumi harus dihukum berat," kata Ma'ruf.
Sementara Calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi) yang merupakan pasangan ma'ruf Amin mengatakan bahwa Indonesia sudah banyak dijadikan contoh oleh negara-negara lain dalam menangani terorisme.
"Negara kita sudah banyak dijadikan oleh negara-negara lain dalam menangani terorisme, kita tidak hanya melalui pendekatan hukum yang tegas tetapi juga ada pendekatan yang persuasif mlelalui pembinaan agama, kemudian ekonomi dan sosial," kata Jokowi
Menurut dia, yang paling penting adalah aparat harus dibekali pengetahuan mengenai Hak Asasi Manusia (HAM).
"SOP (standar operasional prosedur) juga harus berbasis HAM dan Undang-Undang Terorisme yang sudah ada di 2018 yang lalu juga menitikberatkan pada pencegahan, pada pendekatan sosial, pada pendekan ekonomi. pada pendekatan budaya, pada pendekatan keagaaman, dan juga yang lebih penting juga ada transparansi saat proses penindakan," tuturnya.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Kamis malam menggelar debat perdana debat calon presiden dan wakil presiden yang berkompetisi dalam pemilihan umum 2019. Debat diikuti oleh pasangan calon no urut 01, Joko Widodo (Jokowi) dan KH Ma'ruf Amin dan pasangan calon nomor urut 02, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.
Debat perdana kali ini mengambil tema hukum, korupsi, hak asasi manusia dan terorisme dengan panelis Guru Besar Hukum UI Hikmahanto Juwana, Mantan Ketua Mahkamah Agung Bagir Manan, Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik, Ahli Tata Negara Bivitri Susanti dan Ahli Tata Negara Margarito.
***
Penulis : Wawan
Sumber : -
Penulis : Wawan
Sumber : -
No comments:
Post a Comment