Gunung Mas, ZONASATU - Hari kedua di Pulau Kalimantan, Rabu (8/5/2019), Presiden RI, Joko Widodo kembali meninjau lokasi yang akan menjadi alternatif Ibu Kota Negara Republik Indonesia. Kali ini, lokasi yang ditinjau berada di Provinsi Kalimantan Tengah, dan menjadi lokasi kedua yang disambangi Presiden setelah sehari sebelumnya meninjau lokasi yang berada di Provinsi Kalimantan Timur.
Lokasi yang ditinjau Presiden Jokowi kali ini disebut dengan “kawasan segitiga” yang bertempat di antara Kota Palangka Raya, Kabupaten Katingan, dan Kabupaten Gunung Mas, Provinsi Kalimantan Tengah. Presiden Jokowi dan rombongan bertolak menuju Kabupaten Gunung Mas dengan Helikopter Super Puma TNI AU pada pukul 09.55 WIB melalui Bandar Udara Tjilik Riwut, Kota Palangka Raya dan tiba di helipad yang berada di Kabupaten Gunung Mas pada pukul 10.40 WIB.
Sebelum tiba di bandara, Presiden sempat menyambangi Tugu Soekarno yang merupakan tiang sebagai batu pertama pembangunan Kota Palangka Raya pada 17 Juli 1957. Batu tersebut diletakkan oleh Presiden Pertama RI Soekarno.
“Kalau dari sisi keluasan, di sini mungkin paling siap. Mau minta 300 ribu hektare ya siap di sini. Kalau kurang masih tambah lagi juga siap,” ujar Presiden Jokowi di lokasi peninjauan yang berada di kawasan Gunung Mas.

Wilayah di antara tiga kota dan kabupaten tersebut sebelumnya disiapkan oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah sebagai calon ibu kota baru. Sebagaimana diketahui, presiden pertama Republik Indonesia pernah memiliki visi untuk menjadikan salah satu wilayah di provinsi ini, tepatnya Kota Palangka Raya, sebagai ibu kota negara.
“Beliau dulu memilih kemungkinan kan juga pasti ada alasan-alasan khusus dan alasan besar. Itu yang juga dilihat. Enggak mungkin sebuah keputusan disampaikan tanpa sebuah argumentasi data dan fakta lapangan yang matang,” kata Kepala Negara.
Berbeda dengan calon ibu kota yang sehari sebelumnya dikunjungi Presiden di mana memiliki keunggulan dari sisi kesiapan infrastruktur transportasi, “kawasan segitiga” ini memiliki keunggulan dari sisi kebencanaan dan juga ketersediaan lahan yang amat luas.
“Sekali lagi, ini menyangkut aspek yang tidak hanya satu-dua. Urusan banjir mungkin di sini tidak. Urusan gempa di sini tidak. Tapi kesiapan infrastruktur harus dimulai dari nol lagi,” tuturnya.

Presiden menambahkan bahwa kunjungannya ke sejumlah calon ibu kota ini dilakukannya untuk mengetahui gambaran awal mengenai kelayakan wilayah-wilayah itu. Nantinya, tim khusus akan kembali berkunjung untuk melakukan kajian dan kalkulasi mengenai kelayakannya sebelum pada akhirnya diambil keputusan.
“Saya ini ke lapangan hanya satu (tujuan), mencari feeling-nya. Biar dapat feeling-nya. Kalau sudah dapat feeling-nya nanti kalkulasi dan hitung-hitungan dalam memutuskan akan lebih mudah. Kalau ke lokasi saja belum, dapat feeling dari mana,” imbuhnya.
Turut hadir mendampingi Presiden, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro, Menteri Agraria dan Tata Ruang/ Kepala BPN Sofyan Djalil, Staf Khusus Presiden Sukardi Rinakit, Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran, dan Bupati Gunung Mas Arton Dohong.
Editor | : Casandra Editya |
Foto | : Biro Pers Istana |
Sumber | : - |
No comments:
Post a Comment