Satgas Saber Pungli juga akan awasi Pembagian Bantuan Sosial - ZONASATU.CO.ID

Breaking

Home Top Ad

Wednesday, 22 April 2020

Satgas Saber Pungli juga akan awasi Pembagian Bantuan Sosial


Jakarta, ZONASATUMenteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD, menegaskan Satuan Tugas Sapu Bersih Pengutan Liar (Satgas Saber Pungli) akan hadir dan mengawasi pembagian bantuan sosial bagi keluarga penerima manfaat akibat pandemic COVID-19.

Mahfud MD ingin memastikan program bantuan pemerintah tersebut berjalan sesuai sistem dan tidak diselewengkan.

“Bila ada penyelewengan, silakan mengadu ke Satgas Saber Pungli untuk ditindaklanjuti,” ujar Mahfud MD  pada saat rapat Saber Pungli secara virtual di Jakarta, Selasa (21/4/2020)..

Rapat yang dipimpin Menkopolhukam selaku pengendali dan penanggungjawab Satgas tersebut, sekaligus untuk menyelaraskan tugas Satgas Saber Pungli 2020 Pusat dan daerah, di tengah pandemi COVID-19.

Hadir pula Ketua Pelaksana Satgas Saber Pungli Komjen Pol Moechgiyarto, yang menyatakan segera menindaklanjuti arahan Menkopolhukam. Antara lain dengan menyempurnakan struktur organisasi hingga ke daerah.

Mahfud MD meminta masyarakat, jika menemukan pungutan liar di kementerian, pemerintah daerah atau lembaga, jangan segan-segan untuk mengadukannya. Bisa lewat telepon, email, sms, atau datang langsung ke posko saber pungli.

Ada hal menarik dalam struktur baru Satgas Saber Pungli, yakni hadirnya para akademisi dan pegiat anti korupsi dalam jajaran Kelompok Ahli. Nama-nama mereka cukup populer. Antara lain mantan Ketua Komisi Yudisial dan dosen UII Suparman Marzuki (Ketua), Rhenald Kasali (UI), Imam Prasojo (UI), Zainal Arifin Mochtar (UGM), dan Feri Amsyari (Direktur Pusako Universitas Andalas).

“Darah segar” tersebut diharapkan oleh Menkopolhukam bisa saling bersinergi untuk meningkatkan lagi kiprah Satgas dalam memberantas pungutan liar.

Editor: Himawan Aji
Foto: -
Sumber: -

No comments:

Post a Comment

Post Bottom Ad


UNESCO menyebutkan Indonesia berada diurutan nomor dua dari bawah soal literasi dunia yang berarti penduduk Indonesia memiliki minat baca yang sangat rendah yaitu 0,001% atau dari 1.000 orang hanya 1 orang yang rajin membaca. Yuk, perkaya literasi dan biasakan membaca sampai selesai.

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?