Jakarta
(Zonasatu.co.id) – Beredarnya surat Kapolri terkait permohonan pelibatan
personel Brimob kedalam pendidikan Raider di Pusat Pendidikan Kopassus
Batujajar Bandung menuai banyak kritikan ditengah masyarakat. Sebagian besar
tidak ada yang setuju dengan permohonan Kapolri yang dianggapnya terlalu
berlebihan.
Menurut salah satu sumber Zona Satu yang tidak ingin dipublikasikan
namanya mengatakan jika Polri sebelumnya sudah pernah mengajukan permintaan
kerjasama pendidikan Raider yang disampaikan oleh Wakil Kepala Korps Brimob (Wakakor
Brimob) dengan mendatangi langsung Mako Kopassus Cijantung akan tetapi ditolak oleh Danjen Kopassus Mayjen TNI Doni Munardo atas instruksi Panglima TNI. Penolakan tersebut dikarenakan kemampuan Raider hanya boleh dimiliki oleh satuan TNI AD.
"Panglima TNI Tidak Mengijinkan Latihan Raider
diberikan kepada satuan diluar TNI AD karena itu merupakan kemampuan khusus TNI
AD, kecuali jika mengikuti latihan
Militer yang bersifat teknis (Menembak Reaksi, Jihandak, dsb) akan diijinkan,
dan bukan latihan Militer yang bersifat khusus seperti Raider" Ujarnya.
Tidak lama paska penolakan tersebut kemudian muncul surat
permintaan yang secara resmi dilayangkan Kapolri Jenderal Pol Baharudin Haiti kepada Panglima TNI yang berisi permintaan kesediaan Panglima
TNI untuk melibatkan personel Brimob dalam pendidikan Raider di Pusdik Kopassus Batujajar Bandung.(SRK)