Jakarta, ZONASATU - Politisi senior sekaligus Wakil Ketua DPR RI, Fahri
Hamzah mengungkapkan cerita di balik pemecatan dirinya dari Partai Keadilan
Sejahtera (PKS).
Pemecatannya, dikatakan Fahri sebagai sebuah kasus
rekayasa atau bohong yang dibuat oleh lima pimpinan PKS tergugat.
Kelima pimpinan yang dimaksud Presiden PKS Sohibul Iman,
Wakil Ketua Majelis Takhim Hidayat Nur Wahid, Ketua Dewan Syariah Surahman
Hidayat, anggota Majelis Takhim Abdi Sumaithi, dan Ketua Badan Penegak Disiplin
Organisasi Abdul Muiz Saadih.
Fahri mengatakan, saat proses pemecatannya, ada pimpinan
PKS yang bertemu dengan presiden terpilih kala itu, Jokowi.
"Pikirannya itu minta saya mundur, mundur. Karena
rupanya pada session ini ada pertemuan intensif antara pimpinan PKS dengan
presiden terpilih (Jokowi). Bahkan ada satu artikel pimpinan PKS bertemu
Jokowi, Presiden PKS mengaku tidak izin ke KMP (Koalisi Merah Putih),"
katanya di Media Center DPR RI, Senayan, Jakarta, Jumat (1/2/2019).
"Jadi ada dugaan tekanan kepada saya itu berkaitan
dengan keinginan pimpinan PKS masuk ke pemerintahan. Lalu dibersihkan
orang-orang yang dulu diangap punya sikap berbeda dengan pemerintah karena
waktu itu saya sekretaris harian KMP," imbuhnya.
Politisi asal Sumbawa itu kemudian menceritakan maksud
kepentingan yang dimaksud.
Fahri menyebut Ketua Majelis Syuro PKS, Salim Segaf Al
Jufri pernah bertemu dirinya dan memberikan alasan mendekat ke pemerintah.
Fahri dianggap sebagai orang yang selalu kritis kepada
pemerintahan.
Namun di sisi lain, hal itu berpotensi membahayakan
partai.
"Saya juga ingin menyindir sedikit, Ketua Majelis
Syuro terbuka kepada saya bahwa salah satunya kenapa mereka mendekat kepada
pemerintah itu beliau bilang kepada saya bahwa kita ini semua pernah menjadi
pejabat," kata Fahri.
"'Jadi nanti kalau Pak Fahri tetap kritis kami semua
bisa kena kasus karena pernah menjadi pejabat'", kata Fahri mengikuti
ucapan Salim.
Diketahui, beberapa politisi PKS pernah mengisi posisi
kabinet pada era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Beliau (Salim Segaf) pernah menjadi Mensos,
kemudian ada orang yang jadi Kemkominfo, ada yang pernah menjadi Menteri
Pertanian, anggota majelis syuro semua nih. Ada orang yang pernah menjadi
Menristek ada yang menjadi wakil ketua DPR dan seterusnya dan seterusnya, beber
Fahri.
Sebelumnya, pemecatan Fahri Hamzah dari PKS berbuntut
panjang hingga akhirnya Mahkamah Agung (MA) melalui putusan bernomor 1876
K/Pdt/2018 telah memutuskan menolak kasasi yang dilayangkan DPP PKS.
Kasasi itu dilayangkan sebagai upaya hukum dari dua
putusan sebelumnya, yakni putusan PN Jaksel dengan nomor perkara
214/Pdf.G/2016/PN JKT.SEL yang memenangkan Fahri Hamzah sebagai penggugat dan
putusan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta dengan nomor perkara 539/PDT/2017/PT.DKI
yang menguatkan putusan PN Jaksel.
***
Artikel ini pernah ditayangkan oleh Tribunnews.com dengan judul "Fahri Ungkap Pemecatan Dirinya Karena Ada Konflik Kepentingan Pimpinan PKS dengan Pemerintah".
Sumber : Tribunnews.com
Artikel ini pernah ditayangkan oleh Tribunnews.com dengan judul "Fahri Ungkap Pemecatan Dirinya Karena Ada Konflik Kepentingan Pimpinan PKS dengan Pemerintah".
Sumber : Tribunnews.com
No comments:
Post a Comment